Meet UC People : Vonny Dewi Lestari

Banyak orang yang merasa tidak asing dengan program acara televisi bertajuk kompetisi memasak yang telah diselenggarakan maupun diikuti oleh peserta dari seluruh negara. Siapa yang tidak mengenal program kompetisi memasak MasterChef, program ini telah diadaptasi dan memiliki beberapa versi termasuk di Indonesia. Untuk bisa mengikuti atau menjadi kontestan dalam MasterChef Indonesia saja sudah merupakan impian bagi orang-orang yang memiliki passion di bidang memasak dan kuliner. Karena di program acara tersebut, skill dan pengetahuan tentang memasak dan kuliner benar-benar diuji. Hal yang tentu mengejutkan sekaligus membanggakan datang dari Universitas Ciputra. Salah seorang mahasiswi dari Program Culinary Bussines (CBZ) di Universitas Ciputra telah lolos seleksi untuk menjadi salah satu kontestan dan mengikuti MasterChef bertaraf Asia. Tidak hanya sampai disitu, mahasiswi Universitas Ciputra ini bahkan telah berhasil lolos masuk kedalam 10 besar finalis MasterChef Asia. Siapakah sosok mahasiswi ini?

Vonny Dewi Lestari, mahasiswi Culinary Bussines (CBZ) semester 4 ini sebelumnya tidak pernah membayangkan dirinya dapat mengikuti program kompetisi memasak MasterChef Asia. Berawal dari passionnya memasak dan di bidang kuliner, telah mendorongnya untuk mengikuti audisi pembukaan seleksi MasterChef Asia secara online. Setelah lolos, akhirnya Vonny dapat mengikuti seleksi memasak pertamanya di Jakarta bersama kontestan lainnya. Di first challenge ini Vonny dituntut untuk menyajikan makanan yang mampu menunjukkan identitas diri masing-masing kontestan. Dan kemudian Vonny memilih untuk memasak Rendang dan Nasi Kuning, karena kedua masakan ini sangat mengingatkannya tentang rumah dan Indonesia. Setelah lolos, akhirnya Vonny berangkat ke Singapura untuk mengikuti MasterChef Asia tahun 2015.

Alasan Vonny memilih mengikuti MasterChef Asia daripada MasterChef Indonesia adalah karena Vonny yang hobi menonton acara televisi MasterChef Amerika ingin mengasah kemampuan Bahasa Inggrisnya. Dan yang terpenting dari alasannya memilih MasterChef Asia adalah Vonny ingin bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki passion yang sama dengannya yakni dibidang kuliner. Vonny merasa lebih seru dan exciting dapat mengenal orang dan kebudayaan yang berbeda-beda.

Diakui Vonny, cooking influencernya selama ini adalah mamanya. Tidak hanya diajari tentang kuliner, Vonny juga telah diajarkan untuk berbisnis sejak SMA. Hal ini pula yang telah mendorongnya untuk memilih Universitas Ciputra sebagai pilihan kampusnya. Karena menurut Vonny, di Universitas Ciputra tidak hanya diajarkan tentang aspek-aspek entreprenuership dan ilmu bisnis, namun juga melatih kemampuan mahasiswanya untuk dapat melakukan kerjasama team melalui project-project yang diberikan. “Kalau kursus biasa kan cuma praktek-praktek, kalau di UC ada project yang berhubungan langsung dengan selling dan belajar bisnis kecil-kecilan. Aku pernah nyoba bisnis streetfood, jadi tahu semua prosesnya dari produksi, jualan, dan jatuh bangun bareng kelompok”, jelas Vonny. Baginya pengalaman ini sangat berharga karena di kampus lain tidak akan bisa mendapatkan hal-hal seperti ini. Di Universitas Ciputra mengajarkan secara langsung mahasiswanya untuk tahu cara mengenal pasar, dan selling product.

Bagi Vonny yang terpenting dari kerja kelompok adalah komunikasi antar team. Dulu sewaktu masih semester 3, Vonny dan kelompoknya yang berjumlah 3 orang pernah memenangkan award bisnis berupa Tag Team dari bisnisnya, La Petite What. Selama mengikuti MasterChef, hal berharga yang diperoleh Vonny berdasarkan bekal yang dimilikinya sebagai mahasiswi Universitas Ciputra adalah bagaimana dirinya telah terbiasa untuk kerja kelompok, karena di Universitas Ciputra melakukan project akan memperluas skill untuk dapat bekerjasama dengan orang baru, serta mudah beradaptasi dengan team.

Walaupun belum bisa keluar sebagai juara, namun setelah mengikuti ajang kompetisi memasak MasterChef Asia, Vonny telah mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Sejak itu pula networkingnya menjadi semakin luas, banyak tawaran kerjasama maupun project yang datang yaitu seperti project dengan Chef Shandra serta dapat melakukan sharing di acara cooking class yang diselenggarakan oleh Majalah Femina.

Untuk kedepannya, mimpi yang ingin diraih Vonny adalah ingin membuka restauran bersama mamanya. Namun untuk saat ini, Vonny ingin membuka cooking class khusus untuk anak muda di Bali. Hal ini karena Vonny merasa lebih percaya diri dan lebih seru apabila bisa mengajarkan skill memasak dan pengetahuan kulinernya kepada anak-anak muda yang berusia dibawahnya. Selain itu, hal yang ingin didapatkan Vonny adalah ilmu dan terus belajar, karena Vonny merasa masih banyak kekurangan serta butuh lebih banyak latihan dan belajar. “UC cocok untuk orang-orang yang kedepannya ingin membuka bisnis dibidang makanan. Di UC bisa belajar skill, networking, dan manajemennya juga”, jelas Vonny. Baginya pengalaman mengikuti MasterChef Asia telah membawanya menjadi sosok yang lebih menghargai pekerjaan, khususnya di bidang kitchen. “Aku dapat nilai beratnya memasak dan bekerja di kitchen, menghargai prosesnya, pengolahan, dan lebih value people di kitchen industry”, tutup Vonny.

Artikel lain