Sandiaga Uno Tingkatkan Kualitas Produk Unggulan

10 Januari 2016. Sandiago Uno tentang Peluang di Tengah Turbulensi_Tingkatkan Kualitas Produk Unggulan. Jawa Pos. 10 Januari 2016. Hal.1,11

Gabungan anatara stabilitas politik dan deregulasi yang mengurangi hambatan dunia usaha bakal memaksimalkan peluang perbaikan perekonomian.Kepercayaan diri pebisnis akan pulih jika dua hal itu terwujud.

BAYANG-BAYANG perlambatan ekonomi yang tercermin dari rendahnya daya beli masyarakat masih akan menjadi tantangan para pengusaha tahun ini.Selain itu,turbulensi perekonomian yang ditandai dengan tren pelemahan nilai tukar terhadap USD dan perlambatan ekonomi di Tiongkok akan menjadi titik kekhawatiran.

 

Kurangi Volume Impor Bahan Pangan

Namun,menurut Sandiaga Salhudin Uno,sejumlah tantangan tersebut harus menjadi peluang bagi pemerintah untuk mencari ruang kesempatan menumbuhkan perekonomian.”Sebagai seorang entrepreneur,tahun 2016 merupakan tantangan dan kesempatan bagi Indonesia untuk memperbaiki perekonomian,” ujar pendiri Saratoga Investama Sedaya,perusahaan investasi yang merambah berbagai bidang,mulai consumer,infrastruktur,hingga komoditas sumber daya alam.

 

Pengusaha 46 tahun tersebut menuturkan,pelaksanaan pilkada serentak yang terbilang sukses pada Desember 2015 bisa menjadi modal bagi pemerintah untuk memperkuat kelembagaan politik di tanah air.Dia pun berharap stabilitas politik Indonesia bisa membaik.Sebab,hal tersebut menjadi factor penting dalam menciptakan euphoria kepercayaan untuk menggerakkan aliran modal.”Dengan adanya kepercayaan dari para investor terhadap Indonesia,rupiah dan pasar modal bisa mengalami pemulihan,”katanya.

 

Putra pengusaha Mien Uno itu pun optimistis pemulihan perekonomian di negara-negara kawasan Eropa dan Amerika Serikat plus pertumbuhan di negara-negara emerging market akan memeberikan keuntungan bagi perekonomian nasional.Dia pun menilai target pemerintah soal pertumbuhan ekonomi 5,3 persen tahun ini cukup rasional.Apalgi,sejumlah paket kebijakan ekonomi telah dikeluarkan pemerintah.

 

Dia juga optimistis paket deregulasi kebijakan ekonomi bakal mampu membawa perbaikan bagi iklim investasi .Deregulasi tersebut mambantu menghalau hembatan aktivitas usaha,”Dengan adanya deregulasi tersebut,diperkirakan dapat meningkatkan investasi 8,6 persen hingga 9 persen yang  didorong dengan meningkatnya permintaan domsetik dan aktivitas ekspor,”papar Sandiaga.

 

Dia memeprediksi kinerja ekspor mampu dimaksimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.Sebab,Indonesia memiliki banyak produk unggulan ekspor seperti kelapa sawit atau CPO,batu bara,timah,kakao,kopi,nikel,emas,hingga tembaga.Meski harga komoditas saat ini anjlok,pengelolaan dan peningkatan kualitas produk unggulan ekspor itu bisa menaikkan daya jual.

“Hal yang diutamakan saat ini adalah meningkatkan kualitas CPO dan batu bara agar tetap manjadi produk unggulan di pasar dunia.Indonesia juga negara penghasil kopi terbesar ketiga setelah Brasil dan Vietnam.Karena itu,ekspor kopi juga harus digenjot,”paparnya.

 

 

Di samping komoditas,peraih summa cum laude dari Wichita State University,Amerika Serikat (AS),itu juga menyoroti sektor industri lainnya yang cukup potensial di Indonesia.Di antaranya,sektor industri kreatif,teknologi dan digital,pariwisata,tekstil berbasis ekspor,dan agrobisnis.”Sektor industri kreatif itu harus mulai dikembangkan.Kita bisa fokus pada hasil kerajinan yang bernilai seni dan budaya tinggi.Peluang pasar di sektor-sektor tersebut juga makin lama makin besar,”ujarnya.Setidaknya,lanjut dia ,sekitar USD 1,8 trilliun peluang pasar ada di sektor,layanan konsumen,argobisnis,sumber daya,dan pendidikan.

 

Terkait dengan impor,Sandiaga meminta pemerintah mengurangi volume,khususnya bahan pangan.”Sebagai negara agraris yang kekayaannya berlimpah,tidak seharusnya Indonesia melakukan kegiatan impor bahan pangan.Kebijakan impor itu harus di kurangi dan dicegah Karena berbanding terbalik dengan data pemerintah,”tuturnya.

 

Selain itu,alumnus program master business administration George Washington University tersebut mengamati program pembangunan infrastruktur yang tengah gencar dilakukan pemerintah.

 

Menurut dia,program pembangunan infrastruktur tersebut harus direalisasikan secara menyeluruh.Mulai infrastruktur jalan,pelabuhan bandara,hingga kereta api.

 

”Karena Indonesia punya potensi cerah di sektor logistik,namun infrastruktur pendukung utamanya masih tertinggal jika dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN.Selain itu,infrastruktur pembangkit listrik serta eksplorasi minyak dan gas harus digenjot.Karena itu juga berperan menunjang pembangunan infrastruktur lainnya,”katanya.

 

Terakhir,Sandiaga menuturkan bahwa rendahnya kualitas sumber daya manusia(SDM) Indonesia juga harus menjadi perhatian pemerintah.Khususnya terkait dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai tahun ini. Seperti diketahui,kualitas SDM Indonesia berada di peringkat kelima di bawah Singapura,Brunei Darussalam,Malaysia,dan Thailand.Karena itu,dari segi kualitas SDM,Indonesia belum sepenuhnya siap menyambut MEA.

 

“Salah satu problem yang bisa menjadi ancaman utama ekonomi Indonesia tahun ini adalah kualitas SDM kita.Pemerintah harus segara melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas SDM kita agar mampu bersaing dengan negara seperti Singapura dan Malaysia.”

UC Lib-Collect

Kompas,19 Januari 2016

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *