Kertamalip Kepala Desa “Online”

Kepala Desa Online. Kompas. 25 Februari 2016. Hal.16

Berada di kaki Gunung Rinjani, berjarak sekitar 95 kilometer dari Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, ternyata Pemerintah Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Lombok Utara justru melek internet. Berbagai informasi desa dibuka secara “online”, pelayanan bagi warga dipermudah. Semua itu tak lepas dari kerja keras Kertamalip (50) sang kepala desa.

OLEH ILHAM KHOIRI

“Angin puting beliung dibarengi hujan besar Senin lalu, 1 Februari 2016, jam 15.00 Wita, mengangkat semua atap rumah Inaq Gani tanpa tersisa, membuat isi rumah berantakan, sementara penghuni rumah pergi mencari nafkah. Begitu pulang, atap rumahnya sudah tidak ada, spontan pemilik rumah menangis.”

Demikian status Kertamalip, dengan nama akun Bang Ardes, pada laman Facebook-nya, 7 Februari 2016. Catatan itu dilengkapi foto rumah mungil berdinding batako tanpa plester yang kehilangan seluruh atapnya. Puluhan orang menyukainya (like) dan beberapa berkomentar.

“Sedih melihatnya, Pak Kades,” kata seorang warga. “ Jangan jadi tontonan, tapi mari kita bantu,” sahut warga lain. Ada yang langsung bertanya, “ Kapan kita gotong royong untuk memperbaikinya?”

Atas semua itu, masih di laman Facebook, Bang Ardes merespons, “Jika uangnya terkumpul, baru kita gotong royong.”

Lewat media social, Kertamalip mengajak warga untuk mendiskusikan berbagai persoalan desa. Tak Cuma bercuap cup di dunia maya, kepala desa itu juga bergerak nyata di lapangan. Dai sudah membuat laporan kerusakan ruman Inaq Gani ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Utara. Pada saat bersamaan, dia menggalang sumbangan.

“Butuh dana sekitar 15 juta untuk memperbaiki rumah itu, seperti untuk beli kayu, atap seng, atau ongkos tukang,” ujarnya.

Obrolan di facebook itu sedikit menggambarkan bagaimana Kertamalip memanfaatkan teknologi informasi untuk membicarakan berbagai persoalan desa. Tentu, proses komunikasi lewat media social itu hanya proses awal yang ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata di lapangan. “ Dengan system online, kami berkomunikasi dengan warga, tanpa warga datang ke kantor desa,” katanya saat ditemui di rumahnya di Karang Bajo, suatu sore, awal Februari 2016.

Kami berbincang di barugak, balai kecil tanpa dinding di depan rumah. Kertamalip memaparkan system informasi desa sambil membuka computer jinjing yang terkoneksi internet. Di luar, hujan deras mengguyur.

Kanal-kanal informasi

Meski berada di pedalaman, Desa Karang Bajo memiliki system informasi yang lengkap. Selain Facebook dengan nama akun Bang Ardes dan Desa Karang Bajo, Kertamalip juga aktif mrngrmbangkan blog http://desakarangbajo.blogspot.co.id/ dan situs http://karangbajo-lombok-utara.sid.web.id/. Di kanal kanal itu warga memperoleh berbagai informasi, mulai dari sejarah desa, visi-misi pemerintahan desa,program pembangunan,laporan keuangan,berita,peraturan desa, sampai statistic.

Ada juga informasi pelayanan, seperti membuat KTP, kartu keluarga, atau catatan sipil.warga yang mau mengurus semua itu bisa menyiapkan berbagai persyaratan bagaimana tercantum di blog tau situs.saat datang ke kantor desa, proses administrasi bisa berjalan lebih cepat. “Kami pernah meluncurkan pelayanan 5 menit selesai,” ujar Kertamalip.

Kanal-kanal online itu juga menerima pengaduan dari warga. Kepala desa tak hanya menerima berita menyenangkan, tetapi juga bermacam aspirasi, keluhan, serta kritik yang penting untuk membangun daerah itu.

Kertamalip juga sempat aktif di twitter dengan akun @ArdesBang. “Tapi, sudah tidak aktif lagi setelah kelupaan kata kuncinya,”katanya.

System informasi Desa Karang Bajo juga leluasa diakses public luas. Saat ini, blog dan situs desa karang bajo sudah diakses leh puluhan ribu pengunjung. Desa ini juga langganan kunjungan langsung dari mahasiswa peneliti, atau pejabat pemerintah.

Atas pencapaian itu, Kertamalip mengantongi sejumlah penghargaan. Sebut saja, anugrah Kepala Desa Pelopor Good Governance dalam Pengelolaan Keuangan Desa (2015), Kepala Desa Berprestasi Bidang Informasi Desa (2013),serta Kader  Lestari Bidang Kesehatan dari Kementrian Kesehatan Rid an penghargaan Pelita Nusantara yang diserahkan wakil Presiden Boediono (2013).

Penghargaan terakhir itu diberikan berkat kegigihan Kertamalip dalam menekan angka kematian ibu melahirkan sampai nol. Desa itu memiliki ambulans yang siap menjemput ibu hamil yang akan melahirkan untuk di bawa ke puskesmas.

Bermula Dari Radio

Pengembangan system informasi desa itu bermula dari aktivitas Kertamalip di radio. Pada  tahun 2002, dengan peralatan siaran yang dibeli dari hasil patungan warga, dia bersama teman temannya membuat radio komunitas, Primadona FM. Radio itu menyiarkan berita local, informasi, dan tembang sasak. Kertamalip tampil sebagai penyiar dengan nama udara “Bang Ardes”

Tahun 2007, Kertamalip terpilih menjadi Kepala desa Karang Bajo, yang merupakan hasil pemekaran. Dibangunlah studio, radio dikantor desa.bang Ardes sesekali masih tampil, terutama untuk acara Informasi dan Musik alias Infus pada malam hari. Penggemarnya kian banyak.

Namun, studio radio itu sempat rusak. Pada saat bersamaan, Kertamalip mulai tertarik pada teknologi internet. Diluncurkanlah blog http://desakarangbajo.blogspot.co.id/ pada tahun2010, lalu http://karang-bajo-lombokutara.sid.web.id/ pada 2014. Situs terakhir itu merupakan program pemerintah.

Sebenarnya Kertamalip tak punya latar belakang pendidikan komunikasi, apalagi teknologi internet. Pendidikan terakhirnya adalah SMEAN 1 Mataram Jurusan Tata Usaha. Bahkan setelah lulus, dia pernah menjadi kepala madrasah ibtidaiyah setempat. Selain itu, dia juga bertani padi seperti mayoritas warga.

Namun,ketika mulai aktif sebagai anggota staf pemerintah desa, Kertamalip menyadari betapa pentingnya system informasi desa. Dia pun tertantang untuk mempelajari dan menerapkan teknologi informasi. Itu tak mudah diwujudkan di desa yang ada di pelosok dengan sebagian warganya masih kurang mampu. Apalagi, sinyal internet di situ kurang stabil.

Saat pertama diluncurkan, blog itu dicibir sebagai program gagah-gagahan saja. Namun, seiring dengan penguatan internet dari telepon genggam serta tampilan blog dan situs kian informative, perjuangan itu disambut positif. System ini mendorong desa lebih transparan, sementara warga memperoleh informasi dan pelayanan lebih mudah.

“Jika pemerintah bisa membantu fasilitas Wi-Fi, tentu kami lebih bisa berkembang lagi,” harap Kertamalip.

 

                KERTAMALIP

  • Lahir : Dasan Baro, 25 Desember 1965
  • Pendidikan : SMEAN 1 Mataram (1986)
  • Istri : Limanim
  • Anak: Arniati, Rusniatun, Siti Aisyah
  • Riwayat Pekerjaan :
  • Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tumpang Sari
  • Pembantu PPN di Desa Bayan, Desa Senaru, dan Desa Karang Bajo
  • Kepala Desa Karang Bajo (2007-2013,2013-2019)
  • Penghargaan :
  • Kepala desa pelopor good governace dalam pengelolaan keuangan desa (2015)
  • Kepala desa berprestasi bidang informasi desa (2013)
  • Kader lestari bidang kesehatan dari kementrian kesehatan (2013)
  • Penghargaan pelita nusantara, diserahkan wakil presiden Boediono (2013)

 

UC LIB-COLLECT

KOMPAS.25 FEBRUARI 2016.HAL.16

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *