Junjung Tinggi Keberagaman Universitas Ciputra Makassar Gelar Buka Puasa Bersama. Fobiz. 12 April 2023. UC Makassar
https://fobiz.id/12/04/2023/junjung-tinggi-keberagaman-universitas-ciputra-makassar-gelar-buka-puasa-bersama/
FOBIZ.ID, MAKASSAR – Memperat silaturahmi dan menjaga komunikasi bersama mahasiswa, dan tamu dari berbagai SMA se-Kota Makassar, Universitas Ciputra menggelar buka puasa bersama, Rabu, (12/4/2023).
Chairman UC Makassar, Tony Antonio yang ditemui Fobiz.id pada kegiatan tersebut mengatakan UC Makassar sebagai kampus menjunjung tinggi keberagaman.
“Mari menjaga kerukunan dan tali silaturahmi,” ujarnya.
Menariknya kegiatan ini dirangkaikan juga dengan hadirnya 54 tenant jualan di lingkungan kampus. Tenant-tenant tersebut merupakan jualan para mahasiswa UC Makassar.
Tony menjelaskan kehadiran puluhan tenan jualan mahasiswa ini tidak lain untuk menanamkan jiwa entrepreneurship.
“Kami menyiapkan makanan dan minuman buka puasa. Namun jika berkenan bapak dan ibu bisa mencoba jualan mahasiswa kami,” ujarnya.
Jelang berbuka puasa Ustadz Amri Amir membawakan ceramah mengenai melatih hawa nafsu di bulan suci ramadan dan ditutup dengan buka puasa bersama serta shalat berjamaah.
Olah Limbah Kain Perca Universitas Ciputra Latih Warga Munggugianti Gresik. Beritajatim. 15 Februari 2023. UC
https://beritajatim.com/pendidikan-kesehatan/universitas-ciputra-latih-warga-munggugianti-gresik/
Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Rektor I Universitas Ciputra Surabaya, Prof Christina Whidya Utami bersama timnya memberikan pelatihan pengolahan limbah kain perca di Desa Munggugianti, Benjeng, Gresik.
Harapannya, dari pelatihan itu masyarakat, khususnya ibu-ibu bisa memanfaatkan limbah menjadi barang berharga. Tentunya, hal itu juga akan berdampak pada perekonomian di Desa Munggugianti.
“Langkah sederhana namun dampaknya luar biasa. Limbah perca yang banyak ditemui di desa Munggugianti, Gresik bisa diubah menjadi barang ekonomi yang juga bisa menambah perekonomian keluarga,” ujar Prof Utami, Rabu (15/2/2023).
Ia mengungkapkan, bahwa sebenarnya pengolahan kain perca di desa setempat sudah ada. Hanya saja, inovasi produk dan pengembangan bisnis belum terlihat. “Tugas kita untuk ikut ambil bagian dalam pengembangannya,” katanya.
Prof Utami menambahkan, bahwa untuk memasarkan produk harus jemput bola, dan tidak bisa hanya mengandalkan pembeli datang. “Secara aktif produk akan dijual melalui e-commerce. Hari ini ibu-ibu peserta diberikan pelatihan tersebut,” katanya.
Sementara itu, anggota tim, Yoseva Maria Pujirahayu Sumaji menjelaskan, dalam pelatihan ini masyarakat mampu mengolah kain perca menjadi sarung bantal dan selimut. Di situ, ibu-ibu diberikan pelatihan oleh dosen Fashion Produk Design.
“Ibu-ibu diajarkan bagaimana memilih perca dari jenis kain, dari motif sehingga saat digabungkan akan menampilkan produk yang apik. Paduan warna pun menjadi perhatian. Walaupun berbahan kain perca, tapi nilai estetiknya tinggi sehingga punya nilai ekonomis,” ungkapnya. [ipl/ted]
Dosen UC Ajak Masyarakat Manfaatkan Kain Perca jadi Produk Ekonomis. Harianbhirawa. 15 Februari 2023. Universitas Ciputra
https://www.harianbhirawa.co.id/dosen-uc-ajak-masyarakat-manfaatkan-kain-perca-jadi-produk-ekonomis/
Surabaya, Bhirawa
Dosen Universitas Ciputra (UC) Surabaya, ajak masyarakat manfaatkan kain perca untuk diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Sasarannya, adalah ibu-ibu pengrajin yang berasa di desa Munggugianti.
Wakil Rektor 1 UC, Prof. Dr. Christina Whidya Utami, mengungkapkan akademisi memiliki peran dalam turut serta penanganan limbah dengan mengubahnya menjadi barang ekonomis.
“Limbah perca yang banyak kami temui di desa Muguguanti Gersik bisa diubah menjadi barang ekonomi yang juga bisa menambah perekonomian keluarga,” terang Prof Utami yang juga penggagas kegiatan Pengolahan dan Inovasi Pemasaran Kain Perca bagi Ibu-ibu Desa Munggugianti, Kecamatan Benjeng- Gresik.
Pengolahan kain perca, kata Prof Christina memang sudah ada. Namun, inovasi produk dan pembembangan bisnis belum terlihat.
“Tugas kita untuk ikut ambil bagian dalam pengembangannya,” imbuhnya.
Prof Utami bersama tim yang terdiri dari Yoseva Maria Pujirahayu Sumaji, S.E., MM., MBA., CWM.
Anggota Peneliti Soelistyowati, S.Pd., M.Pd. sebelumnya melakukan beberapa pengamatan dan survey untuk menentukan pelatihan yang cocok bagi pengembangan bisnis kain perca di desa Munggugianti ini.
Salah satunya pelatihan pengolahan kain perca menjadi sarung bantal dan selimut dalam beberapa kali pertemuan.
“Pelatihan langsung dibimbing oleh dosen Fashion Produk Design Universitas Ciputra Surabaya. Ibu-ibu diajarkan bagaimana memilih perca dari jenis kain, dari motif sehingga saat digabungkan akan menampilkan produk yang apik. Paduan warna pun menjadi perhatian,” terang Yoseva salah satu anggota tim.
Kemudian, lanjut dia, mereka diajarkan membuat bentuk sarung bantal dan selimut yang bagus. Walaupun berbahan kain perca, tapi nilai estetiknya tinggi sehingga punya nilai ekonomis.
Dalam kegiatan ini, Prof Utami beserta tim juga menggelar pelatihan cara memasarkan produk yang sudah dibuat. Pelatihan berlokasi di desa Munggugianti Gresik, dengan peserta 15 orang.
“Hari ini kita hadirkan para fasilitator yang sebelumnya sudah memberikan materi dalam membuatan produk untuk mereview hasil produk buatan Ibu-ibu peserta pelatihan. Setelah itu dilanjutkan dengan pelatihan cara memasarkan produk-produk tersebut,” imbuhnya.
Kendati begitu, Prof Utami menekankan bahwa memasarkan produk tidak bisa mengandalkan pembeli datang. Tapi harus jemput bola. Produk akan dijual melalui e-commerce.
Prof Utama berharap, peningkatan kemampuan dalam berinovasi dan pengolahan bisnis kain perca masyarakat desa munggugianti diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga di desa itu. Limbah yang menggangu justu bisa menjadi bekah jika cakap dalam menggolahnya. [ina.why]
Warga Munggugianti Gresik Diajak Olah Limbah Kain Perca Jadi Sarung Bantal dan Selimut Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Warga Munggugianti Gresik Diajak Olah Limbah Kain Perca Jadi Sarung Bantal dan Selimut. Tribunnews. 21 Februari 2023. UC
SURYA.CO.ID, GRESIK – Limbah menjadi masalah mendunia yang perlu ditangani secara cepat dan global. Termasuk sisa potongan kain berukuran kecil atau kain perca.
Universitas Ciputra pun berusaha mengambil peran untuk menangani limbah kain perca dengan mengubanya menjadi barang bernilai ekonomis.
Yakni dengan memberikan pelatihan pengolahan kain perca menjadi sarung bantal dan selimut kepada warga desa Munggugianti Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik, Senin (20/2/2023).
Pelatihan ini diberikan langsung oleh Prof Dr Christina Whidya Utami, Yoseva Maria Pujirahayu Sumaji SE MM MBA CWM, dan Soelistyowati SPd MPd.
Mereka sebelumnya melakukan beberapa pengamatan dan survey untuk menentukan pelatihan yang cocok bagi pengembangan bisnis kain perca di desa Munggugianti.
Ibu-ibu pengerajin sudah diberikan beberapa kali pelatihan pengolahan kain perca menjadi tas, sarung bantal hingga selimut dalam beberapa kali pertemuan.
“Pelatihan langsung dibawah arahan dosen Fashion Produk Design Universitas Ciputra Surabaya. Ibu-ibu diajarkan bagaimana memilih perca dari jenis kain, dari motif sehingga saat digabungkan akan menampilkan produk yang apik. Perpaduan warna pun menjadi perhatian,” ujar Yosefa.
“Setelah itu Ibu-ibu akan diajarkan membuat bentuk sarung bantal dan selimut yang bagus. Walaupun berbahan kain perca, tapi nilai estetiknya tinggi sehingga punya nilai ekonomis,” imbuhnya.
Sementara dalam kesempatan kali ini, Ibu-ibu peserta di desa munggugianti diberikan pelatihan lanjutan mengenai cara memasarkan produk yang sudah dibuat.
Pelatihan ini dilakukan di desa Munggugianti Gresik dengan dihadiri oleh sekitar 15 orang.
“Hari ini kami hadirkan para fasilitator yang sebelumnya sudah memberikan materi dalam membuatan produk untuk mereview hasil produk buatan Ibu-ibu peserta pelatihan,” jelas Soelistyowati.
“Setelah itu dilanjutkan dengan pelatihan cara memasarkan produk-produk tersebut,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof Utami menyampaikan ibu-ibu dalam memasarkan produk harus menunjukkan usaha lebih supaya tidak mengandalkan pembeli yang datang.
“Kami harus mengarahkan ibu-ibu untuk jemput bola dalam pemasaran. Mereka juga harus aktif memasarkan produk untuk dijual melalui e-commerce. Ibu-ibu peserta diberikan pelatihan itu,” tutup Prof Utami.
UC Ajak Masyarakat Ubah Limbah Perca Jadi Barang Ekonomis. Suara Surabaya. 15 Februari 2023. Universitas Ciputra
Christina Whidya Utami Wakil Rektor I Universitas Ciputra (UC) Surabaya, menyebut limbah merupakan masalah mendunia yang perlu ditangani dengan cepat.
“Banyak sekali limbah yang semakin menumpuk, tidak terkecuali limbah kain sisa berukuran kecil yang sering disebut limbah kain perca,” ucapnya dalam kegiatan pengolahan kain perca di Muguguanti Gresik, pada Rabu (15/2/2023).
Dia mengatakan penanganan limbah perca tersebut bisa dengan diubah menjadi barang ekonomis, yang bisa dilakukan siapa saja.
“Langkah sederhana namun dampaknya luar biasa. Kegiatan pengolahan kain perca di desa Munggugianti sudah ada, namun inovasi produk dan inovasi pembembangan bisnis dalam bisnis pengrajin kain perca belum terlihat. Tugas kita untuk ikut ambil bagian dalam pengembangannya,” ujarnya.
Sementara itu, Yosefa Maria Purirahayu Sumaji tim peneliti UC menjelaskan, untuk mengembangkan inovasi tersebut, dia bersama tim memberi pelatihan untuk mengolah kain perca menjadi sarung bantal dan selimut.
“Pelatihan langsung oleh dosen Fashion Produk Design UC. Ibu-ibu diajarkan bagaimana memilih perca dari jenis kain, dari motif sehingga saat digabungkan akan menampilkan produk yang apik. Paduan warna pun menjadi perhatian. Setelah itu Ibu-ibu akan diajarkan membuat bentuk sarung bantal dan selimut yang bagus dan nilai estetiknya tinggi,” jelasnya
Selain itu, masyarakat juga diberi bekal terkait cara memasarkan produk dengan tidak hanya mengandalkan pembeli datang. “Kita harus jemput bola istilahnya dalam memasarkan. Secara aktif produk akan dijual melalui e-commerce,” ucapnya.
Ia berharap, melalui pengolahan limbah tersebut dapat berdampak baik pada lingkungan, sekaligus dapat meningkatkan perekonomian keluarga. “Karena limbah yang mengganggu justru bisa menjadi berkah jika cakap dalam mengolahnya,” pungkasnya. (ris/bil/ipg)
BPJAMSOSTEK Surabaya Darmo dan Universitas Ciputra Berkolaborasi Lindungi Mahasiswa Magang. Suarakarya. 15 April 2023. Universitas Ciputra
SUARAKARYA.ID: BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Surabaya Darmo dan Unversitas Ciputra bekerja sama untuk memberikan perlindungan sosial ketenagakerjaan kepada para mahasiswanya yang sedang melaksanakan magang dan pengabdian masyarakat.
Para mahasiswa magang dan pengabdian masyarakat itu diikutkan sebagai peserta Bukan Penerima Upah (BPU) BPJS Ketenagakerjaan dalam dua program yakni program JKK dan program JKM.
Prosesi penandatanganan kerja sama antara kedua belah pihak ini dilakukan di Universitas Ciputra, pada Rabu (12/4/2023). Para mahasiswa itu hanya dikenakan iuran Rp16.800 perbulan untuk diikutkan dalam 2 program BPJS Ketenagakerjaan tersebut.
Menurut BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Darmo, Imron Fatoni, resiko kecelakaan kerja dan kematian bisa terjadi di manapun dan pada siapapun. “Para mahasiswa yang sedang magang dan ikut pengabdian masyarakat ini juga memiliki resiko. Karena itulah diperlukan perlindungan bagi mereka,” kata dia.
Manfaat perlindungan JKK yang akan diterima adalah penggantian seluruh biaya pengobatan hingga sembuh apabila terjadi kecelakaan kerja. Lingkupnya sejak berangkat kerja sampai pulang kembali ke rumah, termasuk mengalami penyakit akibat kerja.
Sedangkan manfaat program JKM berupa santunan Rp42 juta kepada ahli waris bila mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan itu, mengalami resiko kematian biasa. Sedangkan santunan 48 kali upah yang dilaporkan, diberikan jika yang bersangkutan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.
Imron Fatoni berharap, gebrakan yang dilakukan Universitas Ciputra untuk memberi perlindungan pada para mahasiswanya itu bisa diikuti perguruan tinggi yang lain. “Kami ingin, seluruh mahasiswa yang mengikuti pengabdian masyarakat dan magang di wilayah Surabaya dapat terlindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya. ***
Buka Puasa UC Makassar Bahas Kunci Umur Panjang, Begini Kiat-kiatnya. Bonepos. 12 April 2023. UC
BONEPOS.COM, MAKASSAR — Suasana penuh kekeluargaan terasa pada gelaran buka puasa Universitas Ciputra (UC) Makassar, di lingkup kampus, Rabu (12/4/2023).
Pada gelaran buka puasa UC Makassar ini juga hadir sejumlah kepala SMA di Kota Makassar.
Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Ciputra Makassar, Tony Antonio mengatakan, UC Makassar sebagai kampus menjunjung tinggi keberagaman.
“Mari menjaga kerukunan dan tali silaturahmi,” kata Tony.
Pada gelaran ini, Tony juga mengajak bersama-sama mendidik anak-anak jadi entrepreneurship.
Adapun hikmah gelaran buka puasa Universitas Ciputra (UC) Makassar disampaikan oleh Ustaz Amri Amir.
Kata Ustaz Amri Amir, tidak ada satupun manusia mampu menghitung jumlah nikmat yang diberikan Allah SWT.
“Ramadan bulan pendidikan, melatih hawa nafsu,” ucapnya.
Cheng Yu Pilihan Dekan Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra Surabaya Astrid Kusumowidagdo: Wu Wang Zai Ju. Harian Disway. 19 April 2023. UC
ASTRID Kusumowidagdo, dekan Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra Surabaya, prihatin melihat kondisi pasar tradisional Indonesia -terutama yang di kawasan pariwisata. Begitu banyak yang tidak ditata sebagaimana mestinya, sehingga tidak enak dipandang mata. Padahal, jika dikelola sedemikian rupa, akan menjadi potensi wisata yang luar biasa.
“Misal Pasar Terapung Kuin-Alalak di Banjarmasin, yang dulu jadi tempat syuting iklan salah satu stasiun TV swasta itu. Sayangnya kini sudah seperti hidup segan mati tak mau,” sesal Astrid, ketika ditemui di kantornya, Kamis (13/4) lalu.
Untungnya, di zaman yang serba modern sekarang, kian banyak orang yang mulai sadar pentingnya pelestarian budaya tradisional dengan beragam unsurnya. Astrid tentu termasuk salah satunya.
Kesadaran akan preservasi kebudayaan tersebut kemudian disambut dengan semangat pula oleh pasar dengan menciptakan apa yang dalam ilmu marketing sebut sebagai ”nostalgia marketing”. Ini, gampangnya, adalah strategi pemasaran dengan cara ”menjual” keromantisan kenangan akan masa lampau.
Barangkali untuk itulah Astrid, bersama timnyi, mendirikan The Sense of Places –Indonesian Traditional Shopping Area. Situsnya bisa diakses di traditionalshoppingindonesia.id.
Melalui kerja-kerja riset yang terukur, Astrid memetakan, mengeksplorasi, sekaligus mempromosikan pasar-pasar tradisional yang memasarkan produk-produk industri kreatif yang syarat akan kearifan lokal di sekitar destinasi rekreasi seluruh Indonesia.
Ada pepatah Tiongkok klasik yang mungkin memengaruhi Astrid. Bunyinya ”勿忘在莒” (wù wàng zài jǔ): jangan sekali-kali melupakan dari mana asalmu.
Ya, modernisasi tidak boleh mengikis, apalagi menghilangkan, tradisi. (*)