Mahasiswa Tampilkan Pameran di Layar Ponsel. Jawa Pos.16 Oktober 2020. Hal.15. FPD

SURABAYA, Jawa Pos — Pandemi tak menghentikan mahasiswa Fashion  Product Design Universitas Ciputra  untuk menampilkan karya dalam pameran. Memang, bentuk pamerannya diubah jadi virtual. Melalui aplikasi Artstep, pengunjung seakan bisa berjalan dalam labirin pameran. Seluruh sisi dinding dipenuhi karya desain, profil desainer, dan beberapa ilustrasi.

Pameran bertajuk Alliance tersebut menampilkan karya 30 desainer muda dari UC dan Rangsit University. “Secara garis besar, kami ambil modest wear dan upcycling design,” jelas Dewa Made Weda Githapradana STrDs MSn, koordinator pameran. Setiap peserta menyiapkan desain sejak Januari tahun ini.

Dalam waktu satu semester, mereka diminta menentukan tema dan menghasilkan 20 /ookbaru. “Darikelas internal karni seleksi sampai terpilih 15 mahasiswa terbaikdari UC7 papar Weda. Tak semua look yang didesainturut ditampilkan. Masing-masing mahasiswa harus memilih 8 look saja untuk terpampang di pameran virtual.

Memang pengunjung tak bisa melihat dan merasakan langsung suasana pameran. Namun, karya yang ditampilkan dilengkapi deskripsi singkat tentang tema dan profil desainer. “Dan pameran ini bisa dinikmati terus-menerus sampai nanti kami masukan materi pameran baru,” jelas Weda. Pengunjung bisa menikmati lewat aplikasi Artstep yang memungkinkan mereka seakan berjalan dalam labirin.

Desain pameran virtual itu memang cukup menantang. Awalnya, mereka bermaksud membuat pameran di dua negara. “Tapi karena pandemi, akhirnya cari platform baru,” tuturnya. Meski platform tersebut memberikan sensasi baru, Weda mengaku penataan booth secara daring dan luring tak jauh berbeda.

Melalui kerja sama dua kampus tersebut, dosen FPD UC itu ingin mengajak mahasiswanya belajar dunia baru. “Meski sama-sama Asia Tenggara, kita punya

corak kebudayaan yang berbeda,” ucapnya. Hal tersebut bisa memberikan inspirasi baru bagi para desainer muda saat ini. Tak hanya soal budaya berpakaian, tetapi juga budaya dan kebiasaan lainnya yang bisa jadi sumber inspirasi. (dya/c6/ano)

 

Sumber: Jawa Pos. 16 Oktober 2020. Hal. 15

Inpirasi dari Generasi Micin. Surya. 8 Oktober 2020. Hal. 3. Joana Evan. FDB

SURABAYA, SURYA Joana Evan berhasil memfungsikan kembali (upcycle) bungkus snack yang banyak dikonsumsi masyarakat menjadi tas mini yang fashionable. Tak hanya itu, karyanya juga terinspirasi dari banyaknya hewan yang dibunuh hanya untuk tas-tas mahal.

Tas ini terinspirasi dari sampah di burni ini dan ‘Generasi Micin’ yang tidak bisa lepas dari ‘Micin’. Semakin banyak mengonsumsi micin, semakin banyak sampah terbUang dan susah terurai,” katanya saat ditemui di kawasan Citraland Surabaya, Rabu (7/ 10).

Tas dari bungkus snack ini membentuk pattern Zebra, lalu Joana menggabungkannya dengan lanyard cord dan carabiner yang bias2 dipakai para pecinta alam untuk kemping atau mendaki gunung. Bagian alasnya berbentuk mini atau kecil.

Perempuan asal Jakarta ini menjelaskan, orang-orang yang menjadi target marketnya ialah yang menyukai hal-hal simpel dan fungsional untuk kehidupan sehari-hari. Apalagi, semua serbacashless.

Secara motif, karya tas Joana terlihat menonjol. Dia berusaha mendesain sesuai dengan jenis bungkus snack, rrIelalui tingkat lapisan dan luasan bungkusnya. Jadilah, tas selempang (pouch bag) berukuran kecil dengan motif mengikuti ukuran tas dan alat pemanasnya.

Kenapa ada alat pemanas? Joana menggunakan alat catok rambut (flat iron) dengan suhu panas tinggi untuk mendapatkan motif diinginkan. “Ini proses kreatif yang membutuhkan ketelatenan dan perasaan,” terangnya.

Mahasiswi Fashion Product Design And Business Universitas Ciputra (UC) Surabaya ini berharap, tas karyanya berfungsi sebagai neck bag, sling bag, dan juga dapat digantung di ban pinggang celana atau rok.

“Untuk perawatannya tidak susah. Tinggal seka dengan kain dan air biasa, karena tasnya sendiri 90 persen terbuat dari plastik. Tali setrap dapat dilepas dan dicuci tangan jika kotor,” jelas Joana. (zia)

 

Sumber: Surya. 8 Oktober 2020. Hal. 3

Dunia Cosplay_Agnes Olivia Gondoputranto, Fashion Product Design and Business Lecturer Universitas Ciputra. Surya. 11 Oktober 2020. Hal.9. FDB

Mengenakan kostum dan bergaya sesual dengan karakter yang diperankan membuat cosplayer bangga. Itu membuat para pelaku baik yang mengenakan kostum maupun yang membuat semakin bersemangat.

             Perkembangan cosplay (costume play) di Indonesia yang semakin marak membuat banyak orang tertarik untuk menekuni seni pertunjukkan yang menampilkan indivldu ataupun kelompok yarg memakai kostum. Mereka berakting mirip karakter tertentu dan film animasi, game, ataupun komik.

Selain dianggap unik, banyak juga yang tertarik mergambil peluang mendapatkan penghasilan melalui cosplay. Penggemar cosplay akan bangga jika penampllannya sesuai dengan ekspektasi.

Itu membuat banyak orang memanfaatkan peluang untuk menggali kreativitas Kostum yang dikenakan bukan hanya menuntut orang untuk mewujudkannya, melainkan jiga mencorong orang mencari cara agar  fantasi terhadap tckoh dan karakter dapat terwujud.

Cosplay dapat digunakan sebagai medla untuk mengasah kreativitas. Hal itulah yang sedan dirasakan oleh Agnes Olivia Gondoputranto.

“Selain Hobi, bagi saya cosplay ini sebenarnya juga sebagai sarana melatih kreatvitas dalarn ber-make up, membuat aksesori, dan terkadang juga membuat baju agar dapat mencIptakan detall kostum sangat mirip dengan karakter yang dipilih,” kata dosen Fashion Product Design and Business Universltas Clputra itu beberapa waktu lalu.

Selain merciptakan detail kostum, seorang cosplayer juga dituntut untuk dapat menirukan sifat dan gestur dari karakter yang dipilihnya. Itu sepeti saat Olive sapaan akrab Agnes Olivia Gondoputranto memerankan boneka Kirakishou dalam komik Rozen Maiden bersama beberapa rekan penggemar cosplay yang memerankan boneka-boneka yang lain.

“Jadi menariknya memerankan boneka ini harus pinter mengatur ekspresi yang sesuai,” ujaz trainer dan mentor dalam berbagai workshop Fashlon dan Fashion Accessories itu.

Ketika penampilan mereka menuai banyak pujian, mereka senang. Itu berarti usaha mereka tercapai. Meski begltu, Olive merasa kesulitan saat memakai penutup mata (eye patch) dari bunga.

“Jadi pemasangan, cukup sullt dan kadang kurang nyaman karena menutupi mata. Selaln itu, styling wig eukup lama       karena wig itu sangat panjang sammpal melebihi Paha,” ujarnya.

Bahkan Olive sampai mendesain baju beserta detailnya sendiri untuk menciptakan karya agar tampak nyata. Desain itu kemudian dibuat pola dan dijahit.

Perempuan yang sudah tujuh tahun lalu menyukai dunia cosplay ini mengaku merasa nyaman menjalani hobinya. Itu karena banyak membuatnya bertemu dengan teman-teman baru yang mampu menginspirasi dirinya untuk lebih berkreasi.

Olive menyebut siapa pun yang ingin terjun ke dunua cosplay akan merasakan sensasi berkreasi dan mengekslorasi dalam berbagai bidang. Itu seperti mendesain baju yang lebih kea rah kostum, eksplorasi dalam hal make up, dan menghasilkan konsep sekalgus photoshoot yang tematik.

“Cosplay sangat mungkin menjadi penghasilan utama bagi seseorang untuk mencari pundi-pundi uang. Karena ada yang pekerjaannya seagai maker costum cosplay, ada juga yang jadi event organizer dari event cosplay dan masih banyak lainnya,” pungkasnya. (zia)

 Bertahap Wujudkan Kostum

Fashion Product Design and Business Lecturer Universitas Ciputra (UC) Agnes Olivia Gondoputranto  (busana putlh dan blru) memeragakan sendiri beberapa karyanya dengen beberapa rekan penggemar cosplay. Hobi yang digeluti sejak 2013 ltu mengantarnya meraih beberapa penghargaan dan dipercaya sebagal trainer, mentor dan juri dI berbagai kegiatan fashion.

“Saya menyukal cosplay sudah cukup lama. Itu berawal karena suka membaca dan menonton buku komik atau menonton film animasi,” kata Olive.

Saat mengetahui tentang cosplay, ia jadi tertarik untuk mencoba rasanya mencoba berperan jadl karakter biasanya cuma bisa dillhat di komik, film, dan game. Jika itu bisa diwujudkan. kepuasannya tak terhitung.

Tokoh yang disukai sebenarnya cukup banyak. Banyak karakter yang cukup dla sukal yang diambil dari Game Dynasty Warrior. Ini adalah game yang diambil dari cerita Iegendaris Three Kingdom.

Tokoh yang saya sukal dalam Game Dynasty Warrior adalah Xiao Qiao karena karakternya yang manis sekaligus kuat, ”Saya Juga pernah meng cosplay-kan karakter ini,” tuturnya.

Komunitas yang mendukung ada, balk dari kelompok besar maupun kecil. Biasanya ta juga berkolaborasi dengan teman-teman komunitas cosplay dari Surabaya ataupun darl region lain.

Hobi cosplay sering dianggap mahal. Itu karena kostum yang dikenakkan harus dibuat sesuai dengan karakter yang dlpillh.

Biaya untuk kostum sangat bervariasi bergantung pada tingkat kerumitan dan detail dari karakter yang diperankan. Semakin detail dan rumit maka bisa jadl semakin mahal juga harganya.

Biasa yang simple ada Yang seharga Rp 200.000. Akan tetapi, jika sangat rumit, terkadang lengkap dengan akssesorist atau pelengkapnya ada yang mencapai hingga Rp 2 Juta. “Jadi teman-teman terkadang membuatnya bertahap supaya tidak berat dan ada beberapa bagian dari kostumnya yang dlbeli. Jadi Juga,” tambah Olive.

Melihat banyaknya penyuka cosplay, Olive mellhat itu sebagai peluang. Prospek cosplay sebenarnya masih berjalan, masth banyak yang melakukan photoshoot personal ataupun virtual, namun untuk even memang maslh belum bisa dllakukan secara offline.

Memang sudah ada beberapa penyelenggara even yang mengemas even cosplay mereka menjadi online. Akan tetapi, memang vlbes yang didapat tentu saja sangat berbeda dengan offline event yang sebelumnya.

“Kiat menekuni cosplay itu tidak sulit. Stay creative dan Jangan takut untuk mengekspresikan diri. Meskl terkadang pada awalnya maslh banyak kekurangan. semakln kita mengasah kreativitas maka hasilnya Juga akan semakin balk,” pungkas Olive. (zia)

 

Sumber: Surya. 11 Oktober 2020. Hal. 9

 

Kayu Pohon Apel Hasilkan Aroma khas. Jawa Pos. 11 Oktober 2020. Hal.62,63.DKV

Daging sandung lamur sapi (brisket) sudah menjadi main course yang jamak dikonsumsi masyarakat Texas, Amerika Serikat (AS). Bahkan, tanggal 28 Mei diperingati sebagai National Brisket Day oleh warga di negara bagian tersebut.

BRISKET adalatt bagan daging sapi yang berasal dari dada bawah dan sekitar ketiak Bagian itu paling alot sehingga cara masak yang palingtepat adalah diasapi (smoked).

Untuk menghasikan saian smolced busket terbadk, pionaster asal Surabaya, Senna Satrio, mengurskapkan bahwa brisket terbaik bisa didapatkan dari rumah pemotongan hewan (RPH). “Ka:au kita beli di pasar,dagingnya sudah tidak beraturan. Jadi, lebih baik bicara dan minta tolong potong langsung sama tukang jagalnya,” katanya pada Kamis (8/10).

Brisket yang diperoleh dari RPH juga sebaiknya utuh dalam satu potongan agar bagian lemaknya mudah dipisahkan. Satu loaf daging brisket biasanya memiliki berat 4-7 kilogram (kg). Ada juga yang beratya mencapai 7-8 kg. Harganya sekitar Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta. Nanti, setelah bagian lemak dad brisket itu disisihkan, biasanya berat daging akan menyusut sekitar 25 persen.

             Founder Coyote Hats BBQ bersama Nyoman Madya tersebut menggunakan dagIng sapi Australia. Dia memasak daging tersebut dalam kurun waktu cukup lama, yakni 12 jam. Waktu 12 jam itu bisa dimanfaatkan untuk memasak seldtar 15 kg brisket dengan alat offset smoker buatannya.

Lemak hewani (tallow) yang dikeluarkan dari daging brisket bisa dipakai untuk kondimen saat penyajlan. Misalnya, untuk menggoreng kentang atau membuat saus pelengkap. “Jadi, dari brisket lni, ampasnya pun masih bermanfaat,” ungkapnya.

Dalam pengasapan, Senna mengadaptasi teknik fire management dari Aaron Franklin, seorang pitmaster dari Texas. Kayu bakar dalam tungku dltata semedikian rupa agar suhu dalam tungku sesuai dengan yang dlharapkan dan sirkulasi udaranya tetap baik. Senna menggunakan kayu apel dari Batu yang aromanya khas. Kayu pohon apel ttu mempunyal diameter yang tidak terlalu kecll dan tidak terlalu besar. “Sekitar 10 sentimeter (cm). Jadi, kayu bakarnya juga jangan terlalu kecil karena bakal berpengaruh ke apinya,” jelas alumnus  Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Ciputra (UC) tersebut.

             Pitmaster sekaligus patner Senna di Coyote Flats BBQ, Insan Kamil, menjelaskan, ketika smoked brisket sudah matang, pemotongannya harus dllakukan dengan hati-hati. “Saat memotong bagianfiat (bagian yang penuh daging), kita bisa potong sejurus dengan serat dagingnya. Tapl, ketika memotong bagian point (baglan yang bercampur dengan lemak), harus hati-hati karena seratnya lebih tidak beraturan seperttipada bagian flat,” paparnya.

Selama setengah hari, Senna dan Dodo -sapaan akrab Insan Kamil memasak smoked brisket. Mereka mengisi waktu sambll ngobrol dan ngopi. Sebab, kalau memasak smoked brisket sendirian dia bisa bosan dan mengantuk “Selain ada waktu luang, kita harus sabar dan kalau bisa ono koncone (ada temannya, Red); tandas Serna. (rin/c14/da)

Sumber: Jawa Pos. 11 Oktober 2020. Hal. 62-63

Burung Fenghuang dalam Batik Pesisir. Jawa Pos. 8 Oktober 2020. Hal.20. FDB

SURABAYA, Jawa PosJatuh cinta dengan batikpesisir sejakdua tahun lalu membuatfashion designer Enrico terus mengembangkan batikpesisir. Misalnya, karya batik terbarunya yang baru dirilis pada Hari Batik 2 Oktoberyanglalu. Batik pesisir yang dikembangkannya dalam koleksi Elok Penggalih Luhur itu adalah batik pesisir dari daerah Jember.

Dalam pembuatan karya yang melibatkan batik, Enrico mengaku selalu berkolaborasi dengan pegiat UKM batik. “Begitu juga untuk batik pesisir daerah Jember ini. Karya batik di sana menarik, jadi coba saya kembangkan menjadi busana untuk bisa membantu mengembangkan UKM di daerah tersebut juga,” terangnya saat dihubungi kemarin (7/10).

Dalam koleksi Elok Penggalih Luhur tersebut, pria yang juga seorang dosen Fashion Product Design and Business Universitas Ciputra itu menjelaskan bahwa motif batik yang diangkatnya lebih ke akulturasi budaya. “Motifnya di sini saya memakai burung

fenghuang yang mungkin sekilas mirip seperti phoenix. Tapi, sebenarnya berbeda,” jelasnya. Fenghuang ataul ebih akrab disebut burung hong, jelas dia, adalah burung spesias betina yang karakternya lebih lembut. Berbeda dengan phoenix yang biasa digambarkan dengan berapi-api.

“Dari karakter burung hong yang lembut itu, saya ingin menggambarkan perempuan yang selain fisiknya, sebenarnya mereka pun punya inner beauty yang cantik,” jelasnya.

Namun, aura itu bisa terpancar jika memang memilild sifat yang berbudi luhur. Begitulah Emico menggambungkan budaya-budaya lewat batiknya. Penggambaran motifnya pun tidak digambar langsung dengan bentukburung. “Tapi, saya buat bentuknya seolah-olah seperti wayang,” tambahnya.

Bagi dia, menggambungkan budaya dalamkarya punya sesuatu yang menarik tersendiri. Bagaimana mencocokan motif-motifyang berbeda agar bisa tetap diterima masyarakat. “Karena menggabungkan dua atau lebihbudaya pasti ada tantangannya sendiri. Terlebih, saya selalu membubuhkan budaya khas Tionghoa,” ujarnya. (ama/c13/tia)

 

Sumber:  Jawa Pos. 8 Oktober 2020. Hal. 20

Sejak 1927, Kantor Dinas PMK di Jalan Pasar Turi (23)_Tower di Belakang untuk Latihan Terjun Petugas. Radar Surabaya. 7 Oktober 2020. Hal.3. Library

Di belakang gedung Brandweer atau Dinas PMK sekarang di Jalan Pasar Turl terdapat tower yang konon dulu digunakan untuk berlatlh terjun bagl pasukan pribumi. Maklum saja, selain harus mahir memadamkan api, petugas PMK juga harus lihai memanjat dan turun gedung yang tinggi,” RAHMAT SUDRAJAT

             PUSTAKAWAN sejarah dari Universitas Ciputra Surabaya, Chrisyandi Tri Kartika mengatakan, dilihat dari besinya, tower itu sudah mengalami perubahan. “Kalau dulu juga digunakan untuk latihan terjun (flying fox) para petugas lapangan yang umumnya kaum pribumi,” katanya.

Selain di luar, di dalam kantor de Brandweer di Jalan Pasar Turi itu juga mempunyai tempat latihan untuk terjun atau turun dengan cepat dari ketinggian oleh para petugas pemadam. Setiap petugas de Brandweer wajib untuk berani melintasi besi tersebut. Pasalnya apabila turun menggunakan tangga butuh waktu yang lebih lama.

“Saat berada di atas, saya melihat ada lubang yang di tengahnya ada besi yang memanjang. Konon besi yang kata orang Jawa merupakan “plusutan” itulah yang digunakan untuk latihan. Selain untuk lalu lintas petugas saat kondisi darurat adanya kebakaran. Itu sudah ada sejak 1927,” ungkapnya.

Chrisyandi menjelaskan, besi di lantai dua tersebut juga mengalami pergantian karena melihat dari kondisi besinya yang terlihat masih baru. “Memang dulu ada besi untuk turunnya latihan petugas juga, tapi sepertinya ada perubahan besinya,” katanya.

Sementara itu saat memasuki gedung de Brandweer di lantai dua, digunakan pos peristirahatan oleh petugas pemadam saat menunggu informasi kebakaran. Tangga yang terbuat dari kayu untuk sampai ke lantai dua pun terlihat masih kokoh sampai kini. Bahkan lantai di lantai dua pun menggunakan kayu juga.

Kayu di lantai dua ini juga terpasang sejak dulu. Ini karena material kayu tersebut merupakan kayu jati tua. Di bagian ruangan di lantai dua juga terdapat dua ruangan yang terbuat dari kayu. “Mungkin dulu Belanda menggunakan kayu agar kondisi dalam tidak lembab. Sama seperti bagian atas depan kantor yang dibuat dari kayu,” ungkapnya. (bersambung/jay)

 

Sumber: Radar Surabaya. 7 Oktober 2020. Hal. 3

Sejak 1927, Kantor Dinas PMK di Jalan Pasar Turi (24-Habis)_Bangunan Lantai 2 Beralas Kayu biar Tak Lembap. Radar Surabaya. 6 Oktober 2020. Hal.3. Library

Bangunan kantor de Brandweer di Pasar Turi bergaya arsitektur khas zaman kolonial. Bangunan tersebut dirancang oleh arsitek terkenal G. C. Citroen (1881-1935) yang makamnya ada di Taman Ereveld, Kembang Kuning, Surabaya. Arsitek Belanda kelahiran Amsterdam ini juga yang mendesain kantor Balai Kota Surabaya yang konon masih setengah jadi pada 1925,” Rahmat Sudrajat

             BANGUNAN kantor de Brandweer te Soerabaja dibangun berlantai dua. Di lantai dua masih menggunakan alas atau lantai yang terbuat dari kayu sebagai pelapis beton cor. Konon, kayu tersebut merupakan kayu jati tua. Di bagian ruangan di lantai dua juga terdapat dua ruangan yang terbuat dari kayu.

“Mungkin dulu Belanda menggunakan kayu agar kondisi di dalam bangunan tidak lembap. Sama seperti bagian atas depan yang dibuat dari kayu,” terang pustakawan sejarah asal Universitas Ciputra Surabaya, Chrisyandi Tri Kartika.

Lanjut Chrisyandi, bangunan kantor de Brandweer memang dibuat terbuka dengan plafon atap yang tinggi. Tujuannya agar sirkulasi udara lebih lancar dan terjaga dari kelembapan udara iklun tropis. “Kalau lembab rawan juga terbakar. Selain itu juga untuk mengeringkan beberapa alat Pemadam seperti selang atau baju pemadam agar cepat kering,” katanya.

Untuk mencapai lantai dua itu, juga terdapat tangga yang terbuat dari besi. Bangunan di lantai dua ini digunakan untuk pos peristirahatan oleh para petugas pemadam saat menunggu informasi adanya kebakaran. Jika terjadi kebakaran, maka mereka harus siap turun cepat ke lantai satu dimana telah siap peralatan pemadam dengan prosotan memakai tiang besi.

Dengan komandan baru J. van Cleves yang resmi menggantikan P.J de Vries sejak tanggal 27 Maret 1927, de Brandweer menempati markas barunya di Jalan Pasar Turi. Sejak dipegang bos baru J. van Cleves itu pula, terjadi restrukturisasi pegawai di kantor Brandweer. (*/jay)

 

 

Sumber:  Radar Surabaya. 6 Oktober 2020. Hal. 3

Vaksin Belum Ditemukan dan Siapapun Bisa Terpapar Covid-19, Pilih Patuh Prokes.suarasurabaya.net. 7 Oktober 2020. MNA

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2020/vaksin-belum-ditemukan-dan-siapapun-bisa-terpapar-covid-19-pilih-patuh-prokes/

 

Melihat JLLB dari Titik Tertinggi Citraland. Harian DIS Way. 5 Oktober 2020. Hal.2

Dekan Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra (UC) Freddy H. Istanto tidak bilang bahwa dirinya akrofobia. Alias takut ketinggian. Ia hanya sempat menanyakan mau melihat jalan lingkar luar barat (JLLB) dari lantai 8 atau 24 dari gedung Universitas Ciputra (UC).

Kalau dari 8 bisa lewat kampusnya. Tapi kalau dari lantai 24, kami harus naik ke proyek UC Tower di sebelah kampus. Makin tinggi tempat kami berada tentu akan makin luas angle foto yang bisa diambil. Maka, kami meminta agar diizinkan memotret dari titik tertinggi gedung yang mencapai 93,4 meter itu.

Freddy harus meminta izin ke pihak kampus Kamis (1/10). Itu adalah proyek UC Tower tahap kedua. Tahap pertama sudah selesai dan digunakan kampus. Untungnya diperbolehkan. Asal ada pendampingan dari pihak UC dan Freddy harus ikut.

Sebenarnya gedung itu sudah memiliki loft. Namun, untuk mencapai atapnya, kami harus baik lift proyek. Yang seluruh sisinya pagar besi yang memiliki ratusan lubang. Penumpangnya bisa melihat kanan, kiri, atas, dan bawah. “Seumur hidup baru kali ini naik lift proyek yang gemeretak itu,” katanya.

Dari atas terlihat pemandangannya sedang indah di sisi selatan. Gunung Penanggungan dan Arjuno terlihat dari kejauhan. Padang golf dan bukit ular juga terlihat jelas dari sana.

Di tempat itu juga terlihat bahwa CitraLand masih memiliki wilayah yang belum dikembangkan. Rumah-rumah mewah dibangun agak berjauhan. Masih ada tanah kosong di antara rumah-rumah itu.

Freddy menghampiri kmi. Ia menunjukkan ia menunjukkan letak bundaran Citraland dengan patung kuda putihnya. Simbol patung kuda selalu menyertai proyek Ciputra Group. Itu lambing kerja keras. Empat jalur jalan di sekitar patung itu adalah JLLB yang sudah terbangun. Jalan itu akan tersambung ke selatan hingga Jalan Raya Menganti. Itulah sisi paling selatan JLLB Surabaya. “Semua orang di sini berharap agar segera nyambung,” kata Freddy.

Kami beranjak ke sisi utara. GBT juga terlihat dengan jelas. Stadion yang diresmikan Wali Kota Bambang D.H. pada 6 Agustus 2010 itu belum punya akses yang layak sampai sekarang. Dari kejauhan GBT terlihat seperti stadion apung yang dikelilingi tambak.

Pemkot akan membangun JLLB sisi utara. Proyeknya ditargetkan tuntas awal 2021. Tidak boleh telat. Sebab, GBT menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 yang digelar Mei-Juni nanti.

Terkihat pula Pelabuhan Teluk Lamong yang dikelola Pelindo III. Mereka sudah membuat flyover untuk disambungkan ke JLLB. Namun, mereka harus sabar menanti. Pembangunan JLLB tidak bisa secepat kilat. Dibutuhkan triliunan rupiah untuk merealisasikannya. Selain membangun jalan, pemkot harus membebaskan lahan milik warga.

Di sisi barat terlihat juga wilayah Gresik yang belum dikembangkan. Wujudnya masih berupa tanah gersang. Sebagian wilayah itu sudah similiki CitraLand. Wilayah Surabaya Barat yang sebelumnya tandus itu akan menjadi salah satu pusat kota baru nanti.

Sementara itu, di sisi timur terlihat pusat kota Surabaya. Mau tidak mau pembangunan harus ke pinggir. Dan yang paling memungkinkan untuk berkembang adalah Surabaya Barat. Sebab, di Timur terdapat 2,500 lahan kawasan lindung, Tidak boleh ada bangunan di kawasan itu. (Tomy C. Gutomo- Salman Muhiddin)

 

            Sumber: Harian DI’S Way. 5 Oktober 2020. Hal.2