Simulasi Pijat Bayi. Hormon Pertumbuhan Naik, Kualitas Tidur Baik. Jawa Pos. 14 April 2024. Hal.22

Simulasi Pijat Bayi.

Hormon Pertumbuhan Naik, Kualitas Tidur Baik

Jawa Pos. 14 April 2024. Hal.22

Pijat bayi merupakan salah satu stimulasi multisensori yang dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. Terutama jika dilakukan pada masa golden period 1.000 hari pertama kehidupannya.

STIMULASI pijat dapat dilakukan sejak bayi baru lahir. Sebaiknya pijat dilakukan sendiri oleh ortu supaya terbentuk bonding yang kuat. Sentuhan lembut ortu akan membuat bayi merasa hangat dan dicintai.

“Sejak dalam kandungan, sebetulnya bayi sudah mendapat stimulasi pijat alami. Karena di dalam kandungan, detak jantung ibu yang menggerakkan air ketuban itu menyentuh kulit janin, memberikan rangsangan,” terang Dr dr Fitri Hartanto SpA(K).

Ketika bayi lahir, lanjut dia, stimulasi pijat sudah diawali dengan inisiasi menyusu. Pada bayi prematur, dilakukan metode kanguru. “Untuk mengoptimalkan golden period, kami sarankan diberikan sejak usia dini. Hasil penelitian menunjukkan anak yang dipijat mengalami peningkatan hormon pertumbuhan lebih tinggi,” ujar dokter spesialis anak Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatri Sosial IDAI sekaligus ketua IDAI Jawa Tengah itu.

Stimulasi pijat tak hanya berpengaruh pada aspek pertumbuhan, tetapi juga perkembangan kognitif anak. Kualitas tidur dan BAB anak pun lebih baik daripada anak yang tidak mendapat stimulasi pijat. “Berikan stimulasi pijat 1-2x sehari. Optimalnya 2x sehari. Jika tidak memungkinkan, minimal 3x sepekan sehingga ortu bisa lebih dekat dengan anak,” sarannya.

Saat melakukannya, pastikan anak dalam kondisi terjaga dan sehat. Pada bayi prematur, ortu perlu didampingi dokter spesialis anak. Mulai pijat bagian-bagian yang membuat anak nyaman seperti wajah. “Lakukan interaksi melalui kontak mata supaya anak merasa nyaman. Begitu nyaman, tangan ortu mulai memegang wajah dan usap lembut,” lanjut dokter Fitri.

Ada lima tahapan pijat bagian wajah. Yakni, wajah secara keseluruhan, dahi, area bawah mata, atas dan bawah mulut atau gerakan smile, dan diakhiri dengan gerakan cute (pijatan area belakang telinga). Kemudian, lengan atas ke pergelangan tangan, pangkal paha ke bawah, dan punggung.

“Utamakan kenyamanan dan perasaan bahagia untuk anak dan ortu. Apabila salah satu tidak siap, jangan dipaksakan. Kalau pakai layanan baby spa, tetap dampingi bayi. Sebaiknya dilakukan ortu sendiri,” tandasnya. (lai/c7/nor)

Tindakan Perawatan Gigi pada Ibu Hamil. Idealnya pada Trimester kedua Sacling Aman, Hindari Rontgen Gigi. Jawa Pos. 11 Februari 2024. Hal.20

Tindakan Perawatan Gigi pada Ibu Hamil.

Idealnya pada Trimester kedua Sacling Aman, Hindari Rontgen Gigi

Jawa Pos. 11 Februari 2024. Hal.20

Ibu hamil rentan mengalami masalah kesehatan gigi. Salah satunya, gigi berlubang. Gigi yang tidak dirawat berisiko membahayakan janin. Namun, tindakan perawatan gigi sebaiknya tidak
dilakukan di trimester I.

Idealnya perawatan gigi dilakukan di trimester II kehamilan. Selama trimester I, ibu hamil sebaiknya tidak melakukan tindakan perawatan gigi. Sebab, trimester I adalah periode organogenesis janin dan janin masih sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan luar “Trimester I itu masih pembentukan organ, jadi sebaiknya dikerjakan setelah lewat trimester I,” ujar dr Diana Suyono SpOG.

Pada trimester III, sebetulnya boleh juga dilakukan perawatan gigi. Hanya, waktu duduk yang terlalu lama pada dental chair bisa memberikan ketidaknyamanan saat berbaring telentang.

“Dan yang bisa dilakukan seperti tambal gigi ataupun scaling. Bukan tindakan yang besar seperti cabut gigi karena risiko perdarahan akan lebih banyak pada ibu hamil,” lanjut dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS Mitra Keluarga Kenjeran dan Satelititu.

Perlu diperhatikan, tidak semua tindakan gigi boleh dilakukan selama masa kehamilan. Pembersihan gigi (scaling), penumpatan atau penambalan gigi, perawatan saluran akar, dan perawatan darurat umumnya dianggap aman. Namun, hindari sinar X rutin dan obat-obatan tertentu.

“Pada kasus karies gigi yang parah, perawatannya dapat melibatkan pemeriksaan foto rontgen yang sebaiknya tidak dilakukan ibu hamil karena janinnya dapat terpapar radiasi,” imbuh drg Yulianti Kartini Sunur SpKG.

Namun, rasa sakit yang disebabkan karies gigi sering kali membuat ibu hamil malas, bahkan tidak mau makan. Kondisi itu mengakibatkan janin kekurangan nutrisi sehingga pertumbuhannya terhambat. Selain karies, perubahan hormon selama hamil memperburuk peradangan sehingga ibu hamil rentan mengalami gusi berdarah. Begitu pun dengan gigi berlubang.

“Karies gigi yang berlanjut menjadi lubang berisiko membahayakan janin. Mulai kelahiran prematur dan preeklamsia hingga bayi lahir dengan berat badan rendah,” jelas dokter gigi spesialis konservasi gigi Dentaland Surabaya dan RS Adi Husada Undaan Wetan tersebut.

Karena itu, Yulianti mengimbau untuk betul- betul menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan tidak melewatkan gosok gigi. Belum lagi kondisi mual dan muntah yang cenderung membuat ibu hamil malas menggosok gigi sehingga rongga mulut menjadi asam. “Hal itu dapat mengikis gigi dan menumpuk plak yang jika tidak dibersihkan akan mengeras jadi karang gigi,” lanjutnya.

Akumulasi karang gigi yang menjadi tempat berkembang biak bakteri mengakibatkan gusi meradang, bahkan merusak tulang. Pada tingkat lanjut dapat mengakibatkan kegoyahan gigi. “Hal itu menjawab masalah mengapa gusi bumil sering berdarah. Maka, harus dilakukan tindakan, tetapi sebaiknya di trimester II,” ungkapnya. (lai/c12/nor)

Peran Ortu Menjaga Mental Anak Pejuang kanker. Hindari Menunjukkan Emosi Negatif atau Mengeluh di Depan Anak. Jawa Pos. 18 Februari 2024. Hal.20

Peran Ortu Menjaga Mental Anak Pejuang kanker.

Hindari Menunjukkan Emosi Negatif atau Mengeluh di Depan Anak

Jawa Pos. 18 Februari 2024. Hal.20

International Childhood Cancer day atau Hari Kanker Anak Sedunia pada 15 Februari merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kanker pada anak serta support bagi anak dan remaja pejuang kanker, penyintas, dan keluarga mereka.

Andrew belum genap 8 tahun ketika didiagnosis menderita kanker darah atau leukimia. Berat badannya turun drastis. Tiap empat jam sekali menggigil. Tanpa tahu sakit apa dia sebenarnya. Di rumah sakit, Andrew hanya mendengar kata “kanker” dan “leukimia”.

“Kami tidak memberi tahu kalaui itu penyakit yang berisiko mengancam jiwa. Kami hanya beri tahu protokol pengobatannya panjang sekali, tapi setelah itu tidak ada pengobatan lagi,” cerita sang mama, Tania Mursalim, kepada Jawa Pos.

Tania berusaha membuat putranya nyaman selama menjalani kemoterapi dan rawat inap. Meski, hatinya sendiri hancur melihat Andrew harus berkali-kali ditusuk jarum, cek laboratorium, pasang infus, hingga efek kemoterapi. Dia takut Andrew trauma.

“Sempat Andrew kejang 4 jam karena efek kemoterapi. Kritis, masuk PICU 7 hari, pembuluh darah di kepalanya pecah. Kami nggak nutupin kalau memang sedih dan nangis, tapi kami tidak mengeluh,” bebernya.

Dalam perjalanan kemoterapi rawat inap sepekan sekali selama kurang lebih 6 bulan, dia membawa berbagai perlengkapan yang bisa membuat Andrew nyaman. Mulai selimut, bantal, hingga mainan kesukaan Andrew.

“Tapi yang terpenting, kami selalu bilang bahwa mama-papa sayang banget sama Andrew. Kita akan melewati ini semua sama-sama. Dan, jangan pernah ngeluh di depan anaknya,” lanjut Tania. Peran dokter yang merawat dengan sangat care juga membuat prosesnya makin nyaman dijalani Andrew. Salah satunya, dr Haridini Intan Setiawati Mahdi SpA(K) dari RS Kanker Dharmais, Jakarta.

Menurut dia, keputusan ada di tangan ortu. Dalam kondisi seperti itu, anak menggantungkan hidupnya kepada ortu. Karena itu, ortu harus kuat. Sebagai caregiver kanker, Tania hanya memfokuskan diri untuk mengurus keperluan pengobatan Andrew. Semua rasa lelah, stress, sedih, dan takut dia singkirkan dulu.

“Saya hanya bisa terus berdoa dan belajar segala hal yang berkaitan dengan leukimia dan kanker. Ikut gabung parents club Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI). Kami hanya ingin Andrew sembuh,” ungkapnya.

Psikolog Astriani Dwi Aryaningtyas membenarkan tindakan Tania. Ortu dengan anak kanker perlu bijak mengelola emosinya di depan anak. Sebagai gantinya, ortu bisa meluapkan emosi negatif di tempat lain. Sebab, peran ortu sangat penting untuk menjaga kestabilan fisik dan mental anak.

“Umumnya, pejuang kanker anak akan mengalami kelelahan mental, kecemasan, dan kebosanan akibat bolak-balik faskes. Belum lagi efek terapi yang bikin mual, muntah, takut. Hal itu bisa menghambat pemulihan,” ucap Astriani Dwi Aryaningtyas SPsi MA.

Selama masa pengobatan, aktivitas anak seperti bersekolah atau bermain akan terganggu. Ortu bisa menguatkan mental anak dengan memberikan sudut pandang bahwa kondisinya spesial. Namun, yakin kan tidak ada yang berbeda dengan anak lain. Astriani juga mengatakan bahwa ortu tidak perlu membatasi aktivitas anak jika memang tidak dilarang ahlinya.

“Memberikan aktivitas yang anak suka atau rindukan bisa menghilangkan kebosanannya. aktivitas fisik yang ringan masih diperkenankan asal mengetahui batas kemampuan. Jika dirasa lelah, bisa istirahat,” imbuh Health Psychology Counselor-Patient Advocate itu.

Family time, lanjut Astriani, akan meningkatkan bonding dan perasaan bahagia. hal itu baik untuk menunjang kesehatan anak. Perlahan, mental anak akan terbentuk lebih kuat untuk berjuang melawan penyakitnya. Tania dan Andrew sudah membuktikan. Setelah dua tahun berjuang, Andrew berhasil lepas dari leukemia. (lai/c7/nor)

Leukimia pada Anak. Waspadai Gejala 4P, Tingkat Kesembuhan 70-70 Persen. Jawa Pos. 18 Februari 2024. Hal.20

Leukimia pada Anak. Waspadai Gejala 4P, Tingkat Kesembuhan 70-70 Persen

Jawa Pos. 18 Februari 2024. Hal.20

Leukimia atau kanker darah masih menjadi kanker yang paling banyak dialami anak-anak. Kasusnya mencapai 60-70 persen dari total kanker pada anak. Orang tua diharapkan lebih peka terhadap kondisi anak sebagai langkah deteksi dini.

Beberapa bulan sebelum diagnosis, Andrew mimisan, tetapi langsung berhenti. sehingga sang mama, Tania Mursalim, tidak menaruh curiga, hingga mimisan kali kedua terjadi. “Bekal sekolah jarang habis, tapi disuapi lagi saat pulang mau makan seperti biasa. Terus ada memar yang lama pulihnya, saya belum curiga,” kenang Tania.

Di malam hari, Andrew berkeringat cukup banyak. Suhu badannya pun naik turun. namun, membaik saat diberi obat. lagi-lagi Tania belum menaruh curiga lantaran tidak ekstrem. sampai ketika demam Andrew tak kunjung turun. “Demamnya makin lama makin naik, 30-40 derajat. Akhirnya, rawat inap. Cek lab, leukosit dan trombositnya drop,” ungkapnya.

Gejala leukimia pada anak memang cenderung menyerupai gejala penyakit lain sehingga sulit terdeteksi. Apalagi pada anak kecil yang belum bisa menyampaikan keluhan. karena itu, ortu perlu peka dengan perubahan kondisi anak sekecil apa pun.

“Secara umum, gejala yang diwaspadai adalah 4P (panas, pucat, pembesaran organ, dan pendarahan). Jika menjumpai paling sedikit 3 dari 4P tersebut, segera konsultasi ke dokter spesialis anak,” tutur Dr dr Mia Ratwita Andarsini SpA(K).

Dengan diketahui lebih awal, bisa segera dilakukan evaluasi klinis, diagnosis, dan pengobatan. Anak yang mengalami leukimia limfoblastik akut (LLA) dengan faktor risiko standar, tingkat kesembuhannya bisa mencapai 70-80 persen.

“Namun, pada anak yang telah dinyatakan sembuh, masih ada kemungkinan kambuh atau relaps. Terutama dua tahun pertama setelah dinyatakan sembuh,” imbuh dosen pada DivisiHematodologi Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSUD. dr Soetomoitu.

Kemoterapi masih menjadi pengobatan utama dari leukimia. Dan, harus teratur sesuai jadwal. Radioterapi diberikan pada kasus tertentu seperti leukimia dengan penjalaran ke otak. Tentu setiap obat memiliki efek samping. Tak terkecuali kemoterapi. “Yang sering terjadi rambut rontok, mual, muntah, nafsu makan menurun, dan sariawan,” papar dr Mia.

Efek-efek tersebut bisa dikurangi lewat pemberian makanan cair dengan kalori tinggi. Hindari makanan dengan rasa dan bau menyengat. Untuk mencegah sariawan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan rongga mulut. “Rajin gosok gigi dan kumur dengan antiseptik tiap kali selesai makan,” lanjutnya.

Selama fase perawatan, cegah supaya anak tidak terpapar infeksi di rumah. misalnya, dengan rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari bertemu orang yang mengalami gejala sakit seperti batuk dan pilek. “Beri makanan sehat dan bergizi tanpa kandungan pengawet, pewarna, dan bahan aditif,” tandasnya. (lai/c18/nor)

Khasiat Kubis Merah yang Fantastis. Pengantar Tidur, Jaga Imunitas, Anti Penuaan Diri. Jawa Pos. 27 Januari 2024. Hal. 18

Khasiat Kubis Merah yang Fantastis. Pengantar Tidur, Jaga Imunitas, Anti Penuaan Diri

Jawa Pos. 27 Januari 2024

Khasiat dan rasa kubis merah memang berbeda dari kubis biasa. Berbagai studi menyatakan bahwa warna merah yang dimilikinya itu mencerminkan keunggulannya sebagai bahan alam yang berkhasiat antioksidan kuat. Pakar genetika tanaman dari Cornell University menyimpulkan, kandungan antioksidan total kubis merah berkorelasi erat dengan kekuatan antioksidan yang berperan sangat vital bagi kesehatan sel tubuh manusia.

Catatan sejarah menunjukkan kawasan Mediterania sebagai daerah asal kubis merah. Misalnya, masyarakat Romawi dan Yunani yang mengenal baik keunikan tekstur, warna, rasa, dan khasiat sayur tersebut. Sementara itu, ada catatan lain yang menyebutkan bahwa bangsa Eropa Tengah dan Barat ternyata sudah terlebih dahulu terlibat pada kegiatan perdagangan kubis itu. Ada dugaan penduduk Mediterania Selatan lah yang mengembangkan kubis merah, yaitu dalam upaya mendapatkan jenis sayur yang tahan suhu lebih hangat.

Kubis merah berasal dari tanaman Brassicaceae. Yaitu, keluarga sayur yang sudah diketahui perannya sebagai makanan yang penting di seluruh dunia, termasuk India, Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Dalam bahasa Inggris disebutred cabbage atau purplecabbage.

Warna merah helaian kubis ditentukan terutama oleh varietas tanaman, tahapan proses budi daya, dan waktu panen yang tepat. Intensitas warna merah hingga jingga ditentukan oleh tingkat keasaman tanah tempat tumbuh. Warna daun menjadi merah pada tanah dengan tingkat keasaman kuat, ungu pada tanah dengan keasaman netral dan hijau kuning pada tanah biasa.

Rahasia manfaat kubis merah bagi kesehatan terletak pada zat kandungannya, yaitu vitamin C, K, A, B (tiamin, riboflavin, folat), vitamin E, mineral kalsium, magnesium, zat besi, nikel, zinc, serat. Kandungan zat fito adalah senyawa polifenol, glukosinolat, alkaloid, steroid, flavonoid, terpenoid, fitosterol.

Warna merah kubis ditimbulkan oleh pigmen alamiah antosianin yang jenisnya sangat banyak. Penelitian Iran dalam publikasinya menyebutkan, terdapat 30 jenis zat pewarna antosianin yang menunjukkan aktivitas proteksi bagi kesehatan. Aktivitas itu memberikan perlindungan fungsi liver, jantung, ginjal, saraf. Yaitu, yang bermanfaat sebagai antidiabetik, antiobesitas, dan mengendalikan kadar kolesterol.

Anti Penuaan Dini

Banyak studi membuktikan bahwa zat yang berkhasiat antioksidan memegang peran penting bagi masa hidup sel. Studi itu juga meyakini, antioksidan yang berasal dari tumbuhan bekerja antara lain melalui jalur molekul yang bisa menghentikan kerusakan seluler sebagai penyebab utama penuaan dini. Sementara itu, kerja antioksidan dalam menurunkan radikal bebas hasil metabolisme sel memberikan efek positif pada proses biologis dalam tubuh melalui induksi respons adaptif yang disebut mitochondrial hormesis. Artinya, bisa mengendalikan stress yang memengaruhi aktivitas mitokondria sel sebagai penghasil energi.

Peneliti sebuah perguruan tinggi Tiongkok mempelajari efek antioksidan kandungan kubis merah terhadap viabilitas sel pada kultur sel dan pada hewan coba cacing yang dibuat mengalami kerusakan oksidtif. Sel dan hewan itu selanjutnya diberi ekstrak kubis merah dan kubis hijau untuk mengamati viabilitas dan usia sel. Studi awal menunjukkn terdapatnya kandungga total fenol, vitamin C, antosianin, dan glukosinolat ekstrak kubis merah dan kubis hijau. Hasilnya, kedua ekstrak memberikan perlindungan dan perbaikan kerusakan yang dialami kultur sel dan hewan coba, yang menyebabkan terjadinya perpanjangan usia sel. Ekstrak kubis merah ternyata menunjukkan khasiat lebih kuat daripada kubis hijau melalui berbagai mekanisme perpanjangan usia sel. Studi menemukan kaitan erat kandungan total fenolik, asam askorbat glukosinolat, dan antosianin kubis dibandingkan kubis hijau.

Antioksidan Imunitas, Penyakit Kronis

Perkembangan ilmu kedokteran banyak membahas hubungan erat khasiat antioksidan bahan alam dengan kekuatan imunitas dan pencegahan penyakit kronis.

Kandungan vitamin C, antosianin, fenol, dan berbagai flavonoid kubis merah terbukti mampu menjaga sel tubuh terhadap kerusakan akibat radikal bebas hasil proses metabolisme.

Kemampuan ini penting bagi kesehatan sel imun yang diketahui sangat peka terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Oleh karena  itulah, para peneliti menyarankan penggunaan antioksidan alamiah pada penanganan dan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh stress oksidatif. Kerjanya selain meningkatkan pertahanan antioksidan, juga menjaga keseimbangan metabolik yang diperlukan untuk mengendalikan komplikasi pada gangguan kesehatan. Berkaitan dengan khasiat itu, penelitian sudah dilakukan melalui pemberian suplemen kubis merah dan hitam sebagai makanan kepada sejumlah relawan. Hasilnya menunjukkan terjadinya peningkatan kadar antioksidan total dalam tubuh. Hasil itu menguatkan harapan penggunaan kubis merah secara teratur pada pencegahan penyakit kronis, termasuk kanker, diabetes, penyakit jantung, dan pembuluh darah.

Khasiat Hipnotik

Dalam sistem pengobatan tradisional Ayurveda, kubis merah digunakan sebagai antikejang dan efek hipnotik. Hipnotik berarti bahan obat yang dapat menginduksi rasa kantuk untuk mengantarkan kepada keadaan tidur. Kubis merah ternyata juga dipakai dalam aromaterapi untuk mengatasi stress dan insomnia. Khasiat sebagai hipnotik itu diteliti oleh peneliti Tiongkok, yaitu menggunakan ekstrak hidroalkoholik kubis merah dan fraksi ekstak pada hewan coba mencit yang sebelumnya diberi obat penimbul kantuk. Yang diamati adalah jangka waktu datangnya keadaan tidur, lama waktu tidur, koordinasi aktivitas motorik, dan ada tidaknya efek toksik pada saraf. Pada percobaan tersebut digunakan obat anti kecemasan sebagai kontrol. Hasilnya menunjukkan terjadinya efek peningkatan lama tidur, yang tidak bergantung pada besar kecilnya dosis. Dan hasil itu sesuai dengan studi terdahulu tentang peran kandungan flavonoid kubis merah sebagai hipnotik. (*)

 

Kenali Indikasi Wasting pada Anak dan Solusinya. Kejar Peningkatan Berat Badan, Beri Asupan Padat Kalori. Jawa Pos. 24 Januari 2024. Hal 20

Kenali Indikasi Wasting pada Anak dan Solusinya.

Kejar Peningkatan Berat Badan, Beri Asupan Padat Kalori

Jawa Pos. 24 Januari 2024

Pemenuhan asupan nutrisi yang tepat sangat penting untuk anak. Terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Hari Gizi pada 25 Januari menjadi momentum untuk memastikan tumbuh kembang anak terbebas dari masalah gizi. Salah satunya, wasting atau kurus.

Anak wasting memiliki berat badan rendah jika dibandingkan dengan tinggi badan atau panjang badannya. Berat badan normal antara -2SD (standar deviasi) sampai +1SD. Anak wasting berada di bawah -2SD sehingga tampak kurus atau sangat kurus.

“Sebagai contoh, anak perempuan usia 18 bulan memiliki berat badan 6 kg, panjang badan 71 cm. setelah diplot di kurva WHO, grafik BB menurut panjang badan untuk anak perempuan umur 0-5 tahun, ternyata dia di bawah -3 SD. Di bawah -2 SD aja sudah wasting atau gizi kurang,” jelas dr Erva Yunilda SpA(K).

Wasting biasanya terjadi ketika asupan nutrisi anak tidak memadai. Baik secara kualitas maupun kuantitas. Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif berisiko mengalami wasting. Begitu pun anak yang mendapat ASI, tetapi ibunya kurang gizi dan anemia.

“Masalah kesehatan juga bisa jadi penyebab. Saat sakit terutama proses infeksi itu akan mengambil banyak kalori dari tubuh. Jadi, kebutuhan kalorinya meningkat, sedangkan saat sakit seringnya nggak nafsu makan. Akhirnya BB-nya turun drastis,” imbuh dokter spesialis anak di klinik tumbuh kembang anak Superkidz itu.

Wasting sama berbahayanya dengan stunting jika tidak segera ditangani. Dampaknya, anak mudah terinfeksi penyakit karena imun yang rendah. Saat dewasa pun, mereka berisiko menderita penyakit metabolik seperti jantung, diabetes, dan hipertensi.

“Anak wasting tiga kali lebih berisiko untuk menjadi stunting. Sebab, berat badan yang kurang dalam waktu lama atau kronis akan memengaruhi tinggi badan,” ungkap konsultan tumbuh kembang anak tersebut.

Pada usia sekolah, kondisi itu bisa memengaruhi kognitif anak. Untuk itu, apabila anak terindikasi wasting, segera kejar peningkatan berat badannya. Caranya dengan memberikan makanan padat kalori serta frekuensi yang lebih sering.

“Makanan padat kalori mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dalam penyajiannya. Contoh, nasi telur daging, gadon kentang ayam, nasi bakar pepes udang, dan mi goreng telur puyuh,” urai Anna Maria Ariesta Putri SGz RD.

Di samping makan utama tiga kali sehari, lanjut dia, selingan padat kalori bisa diberikan 2-5 kali bergantung kemampuan anak. Ortu perlu terus bereksplorasi dan kreatif dalam menyiapkan makanan demi tumbuh kembang si kecil yang lebih baik. “Misalnya, berikan kue lumpur ekstra keju, kroket ayam, bola-bola udang, atau steak tempe,” lanjut dietisien RS Katolik St. Vincentius A Paulo (RKZ) Surabaya.

Untuk mendukung kenaikan berat badan, asupan kalori yang masuk harus lebih banyak atau surplus daripada yang dikeluarkan. Lemak memiliki bobot kalori lebih banyak (1 gram lemak = 9 kalori) ketimbang karbohidrat (1 gram karbohidrat = 4 kalori).

Jadi, penting untuk selalu menambahkan lemak dalam setiap makanan si kecil. “Ketika sumber masalah seperti infeksi telah teratasi dan nafsu makan si kecil berangsur membaik, biasanya 1-3 bulan akan terlihat kenaikan berat badannya,” ujar Anna (lai/c7/nor)

Ketika Anak Pilih-Pilih Makanan atau Picky Eater. Telaten Beri Variasi, Buat Suasana Makan yang Menyenangkan. Jawa Pos. 24 Januari 2024. Hal. 20

Ketika Anak Pilih-Pilih Makanan atau Picky Eater.

Telaten Beri Variasi, Buat Suasana Makan yang Menyenangkan

Jawa Pos. 24 Januari 2024.

Memang challenging ketika anak lagi gerakan tutup mulut (GTM), tapi umumnya itu hanya sementara. Sedangkan perilaku picky eating atau pilih-pilih makanan konsistwn terjadi tiap anak makan.

Bagaimana mengatasinya?

Perilaku picky eating sebetulnya masih termasuk fase normal dalam perkembangan seorang anak. Meski pilih-pilih makanan, anak tetap bisa dan mau mengonsumsi minimal satu macam makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, sayur, buah, dan susu. Berbeda dengan selective eater yang menolak segala jenis makanan dalam kelompok makanan tertentu.

“Jadi, misalnya menolak makan nasi, anak picky eater masih mau makan roti atau mi. Atau, menolak makan brokoli, tapi dia masih makan wortel dan tauge,” jelas Maria MPsi Psikolog CPDPE CPDCE.

Anak-anak picky eater biasanya pilih-pilih makanan karena kurang suka dengan tekstur, warna, atau rasa makanannya. Ketidaksukaan itu bisa dipengaruhi kondisi sensitif di area sensorinya. Itu kenapa anak dengan masalah tumbuh kembang seperti sensory processing problem umumnya juga mengalami kondisi picky eating.

“Ada juga yang menolak memakan makanan tertentu karena faktor psikologis, yakni pengalaman makan, suasana makan, hingga siapa yang memberikan makanannya,” lanjut psikolog klinis anak dan remaja Caterpillar Children Clinic Surabaya itu.

Beberapa penelitian menunjukkan tidak sedikit anak yang jadi picky eater karena proses pemberian makannya kurang tepat atau inappropriate feeding practice di masa awal anak belajar makan.

Karena itu, langkah paling efektif mencegah anak jadi picky eater adalah menerapkan praktik pemberian makan yang tepat sejak dini. “Usia 6 sampai 18 bulan adalah usia krusial dalam mengenalkan dan mengajari anak tentang perilaku serta proses makan yang sehat juga menyenangkan. Ortu juga mesti telaten memberikan variasi makanan buat anak,” sebut Maria.

Kondisi picky eater yang tidak mendapatkan penanganan tepat bisa berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan anak. Di antaranya, berat dan tinggi badan kurang, stunting, sembelit, hingga ketergantungan terhadap suplemen atau makanan pengganti. Di sisi lain, timbul masalah perilaku seperti menjerit atau menangis berlebihan ketika diminta untuk mencoba memakan makanan yang tidak disukai.

“Contoh, anak hanya mau makan mi sebagai karbohidrat. Dia akhirnya mengalami kecemasan tiap ada acara makan bersama si sekolahnya karena harus makan nasi,” imbuh positive parenting expert itu.

Kondisi picky eater akan membaik jika pengalaman positif anak tentang makanan yang dihindari juga membaik. Hal tersebut bisa diupayakan di rumah maupun dengan terapi. Salah satunya, gunakan kalimat positif selama makan. “Misal ‘ayamnya mau disuap pakai sendok atau garpu?’ Jangan katakan ‘kalau ayamnya nggak habis nanti nggak boleh makan jelly‘, alhasil suasana makan penuh tekanan. (lai/c7/nor)

Perbaiki Gaya Hidup, Kendalikan Faktor Risiko. Tindakan Pascastroke Cegah Serangan Berulang. Jawa Pos. 29 Oktober 2023. Hal.17.

Infeksi Adenovirus. Serang Saluran Napas dan Cerna, Paling Sering pada Anak Balita. Jawa Pos. 15 Oktober 2023. Hal.17

Manfaat Luar Biasa Okra. Berkhasiat Antidiabetes dan Anti Kelelahan. 16 September 2023. Hal 17