Khasiat Kubis Merah yang Fantastis. Pengantar Tidur, Jaga Imunitas, Anti Penuaan Diri
Jawa Pos. 27 Januari 2024
Khasiat dan rasa kubis merah memang berbeda dari kubis biasa. Berbagai studi menyatakan bahwa warna merah yang dimilikinya itu mencerminkan keunggulannya sebagai bahan alam yang berkhasiat antioksidan kuat. Pakar genetika tanaman dari Cornell University menyimpulkan, kandungan antioksidan total kubis merah berkorelasi erat dengan kekuatan antioksidan yang berperan sangat vital bagi kesehatan sel tubuh manusia.
Catatan sejarah menunjukkan kawasan Mediterania sebagai daerah asal kubis merah. Misalnya, masyarakat Romawi dan Yunani yang mengenal baik keunikan tekstur, warna, rasa, dan khasiat sayur tersebut. Sementara itu, ada catatan lain yang menyebutkan bahwa bangsa Eropa Tengah dan Barat ternyata sudah terlebih dahulu terlibat pada kegiatan perdagangan kubis itu. Ada dugaan penduduk Mediterania Selatan lah yang mengembangkan kubis merah, yaitu dalam upaya mendapatkan jenis sayur yang tahan suhu lebih hangat.
Kubis merah berasal dari tanaman Brassicaceae. Yaitu, keluarga sayur yang sudah diketahui perannya sebagai makanan yang penting di seluruh dunia, termasuk India, Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Dalam bahasa Inggris disebutred cabbage atau purplecabbage.
Warna merah helaian kubis ditentukan terutama oleh varietas tanaman, tahapan proses budi daya, dan waktu panen yang tepat. Intensitas warna merah hingga jingga ditentukan oleh tingkat keasaman tanah tempat tumbuh. Warna daun menjadi merah pada tanah dengan tingkat keasaman kuat, ungu pada tanah dengan keasaman netral dan hijau kuning pada tanah biasa.
Rahasia manfaat kubis merah bagi kesehatan terletak pada zat kandungannya, yaitu vitamin C, K, A, B (tiamin, riboflavin, folat), vitamin E, mineral kalsium, magnesium, zat besi, nikel, zinc, serat. Kandungan zat fito adalah senyawa polifenol, glukosinolat, alkaloid, steroid, flavonoid, terpenoid, fitosterol.
Warna merah kubis ditimbulkan oleh pigmen alamiah antosianin yang jenisnya sangat banyak. Penelitian Iran dalam publikasinya menyebutkan, terdapat 30 jenis zat pewarna antosianin yang menunjukkan aktivitas proteksi bagi kesehatan. Aktivitas itu memberikan perlindungan fungsi liver, jantung, ginjal, saraf. Yaitu, yang bermanfaat sebagai antidiabetik, antiobesitas, dan mengendalikan kadar kolesterol.
Anti Penuaan Dini
Banyak studi membuktikan bahwa zat yang berkhasiat antioksidan memegang peran penting bagi masa hidup sel. Studi itu juga meyakini, antioksidan yang berasal dari tumbuhan bekerja antara lain melalui jalur molekul yang bisa menghentikan kerusakan seluler sebagai penyebab utama penuaan dini. Sementara itu, kerja antioksidan dalam menurunkan radikal bebas hasil metabolisme sel memberikan efek positif pada proses biologis dalam tubuh melalui induksi respons adaptif yang disebut mitochondrial hormesis. Artinya, bisa mengendalikan stress yang memengaruhi aktivitas mitokondria sel sebagai penghasil energi.
Peneliti sebuah perguruan tinggi Tiongkok mempelajari efek antioksidan kandungan kubis merah terhadap viabilitas sel pada kultur sel dan pada hewan coba cacing yang dibuat mengalami kerusakan oksidtif. Sel dan hewan itu selanjutnya diberi ekstrak kubis merah dan kubis hijau untuk mengamati viabilitas dan usia sel. Studi awal menunjukkn terdapatnya kandungga total fenol, vitamin C, antosianin, dan glukosinolat ekstrak kubis merah dan kubis hijau. Hasilnya, kedua ekstrak memberikan perlindungan dan perbaikan kerusakan yang dialami kultur sel dan hewan coba, yang menyebabkan terjadinya perpanjangan usia sel. Ekstrak kubis merah ternyata menunjukkan khasiat lebih kuat daripada kubis hijau melalui berbagai mekanisme perpanjangan usia sel. Studi menemukan kaitan erat kandungan total fenolik, asam askorbat glukosinolat, dan antosianin kubis dibandingkan kubis hijau.
Antioksidan Imunitas, Penyakit Kronis
Perkembangan ilmu kedokteran banyak membahas hubungan erat khasiat antioksidan bahan alam dengan kekuatan imunitas dan pencegahan penyakit kronis.
Kandungan vitamin C, antosianin, fenol, dan berbagai flavonoid kubis merah terbukti mampu menjaga sel tubuh terhadap kerusakan akibat radikal bebas hasil proses metabolisme.
Kemampuan ini penting bagi kesehatan sel imun yang diketahui sangat peka terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Oleh karena itulah, para peneliti menyarankan penggunaan antioksidan alamiah pada penanganan dan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh stress oksidatif. Kerjanya selain meningkatkan pertahanan antioksidan, juga menjaga keseimbangan metabolik yang diperlukan untuk mengendalikan komplikasi pada gangguan kesehatan. Berkaitan dengan khasiat itu, penelitian sudah dilakukan melalui pemberian suplemen kubis merah dan hitam sebagai makanan kepada sejumlah relawan. Hasilnya menunjukkan terjadinya peningkatan kadar antioksidan total dalam tubuh. Hasil itu menguatkan harapan penggunaan kubis merah secara teratur pada pencegahan penyakit kronis, termasuk kanker, diabetes, penyakit jantung, dan pembuluh darah.
Khasiat Hipnotik
Dalam sistem pengobatan tradisional Ayurveda, kubis merah digunakan sebagai antikejang dan efek hipnotik. Hipnotik berarti bahan obat yang dapat menginduksi rasa kantuk untuk mengantarkan kepada keadaan tidur. Kubis merah ternyata juga dipakai dalam aromaterapi untuk mengatasi stress dan insomnia. Khasiat sebagai hipnotik itu diteliti oleh peneliti Tiongkok, yaitu menggunakan ekstrak hidroalkoholik kubis merah dan fraksi ekstak pada hewan coba mencit yang sebelumnya diberi obat penimbul kantuk. Yang diamati adalah jangka waktu datangnya keadaan tidur, lama waktu tidur, koordinasi aktivitas motorik, dan ada tidaknya efek toksik pada saraf. Pada percobaan tersebut digunakan obat anti kecemasan sebagai kontrol. Hasilnya menunjukkan terjadinya efek peningkatan lama tidur, yang tidak bergantung pada besar kecilnya dosis. Dan hasil itu sesuai dengan studi terdahulu tentang peran kandungan flavonoid kubis merah sebagai hipnotik. (*)