Bahasa Tiongkok Logat Jawa. Radar Surabaya. Radar Surabaya. 15 Desember 2022. Hal. 6. DKV. Freddy H Istanto

BANYAKNYA suku dan bangsa di Indonesia tidak hanya menambah khasanah budaya saja. Pertukaran budaya memang tidak bisa terelakkan. Tidak hanya budaya saja ternyata, namun terjadi perpaduan bahasa yang akhirnya memunculkan jenis bahasa baru.

Bagi warga keturunan atau peranakan Cina, pasti tidak asing. Banyak kata dari bahasa Tiongkok yang dicuapkan dengan logat Jawa atau sebaliknya. Bahkan dulu bahasa Tiongkok pernah menggunakan logat Eropa.

Dosen Universitas Ciputra Freddy H Istanto mengungkapkan, memang ada perpaduan bahasa Tiongkok diucapkan dengan logat Jawa dan menjadi bahasa sehari-hari. Ini memang hanya ditemukan di Surabaya. Perpaudan bahasa Tiongkok dengan Jawa atau Eropa sempat membuat perpecahan di kalangan masyarakat Tiongkok. Namun, sekarang sudah mencair.

“Dulu jika ada pertemuan, yang menggunakan logat Jawa janya kumpul dengan sesamanya, begitu pula yang logat Eropa serta logat aslinya,” katanya.

Namun, seiring perkembangan zaman, logat Eropa mulai jarang ditemukan. Banyak warga peranakn yang menggunakan bahasa Tiongkok dengan logat Jawa biasanya disebut dengan Cino totok. Pertukaran ini wajar terjadi untuk saling menghargai satu sama lain dan bisa membaur dengan sekitar.

Ia mengungkapkan bahasa Tiongkok yang diucapkan dengan logat Jawa atau Surabaya biasanya juga disebut Cino Pasar Atom. Banyak kata miasalnya di sini menjadi ndek sini, mbojeh, kamsia, dan lain-lain diucapkan dengan logat Jawa. “Kalau saya lihat bukan perpaduan, tapi lebih tukar tambah, karena bahasa Tiongkok menyumbang beberapa istilah baru,” tuturnya

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *