
Beberapa waktu belakangan, beberapa perusahaan kerap mengalami krisis yang tersebar di media sosial. Mulai dari permasalahan karyawan yang tidak ramah, brand ambassador yang bermasalah, hingga pelayanan yang kurang memuaskan sehingga mengakibatkan respon publik menjadi kurang bagus. Hal inilah yang harus diperhatikan dalam setiap perusahaan, mengingat opini dan pandangan publik merupakan hal yang sangat penting. Di sinilah, pentingnya seorang humas atau public relation pada perusahaan. Seorang humas, dituntut untuk mampu mengatasi krisis yang terjadi pada perusahaan dengan mengkomunikasikan pesan dari perusahaan untuk publik.
Umumnya, teori manajemen krisis didasarkan pada tiga hal, yakni: 1) Bagaimana cara menghadapi krisis (crisis bargaining and negotiation) 2) Membuat keputusan pada saat krisis (crisis decision making) 3) Memantau perkembangan krisis (crisis dynamic). Dalam menghadapi krisis, perusahaan harus tenang dan mempertimbangkan dengan matang keputusan yang akan diambil nantinya. Hal ini dikarenakan reputasi dan citra perusahaan akan menjadi taruhannya. Ada beberapa jenis krisis yang umumnya terjadi pada perusahaan, yakni:
- Krisis Keuangan (Financial Crisis)
Krisis keuangan adalah krisis yang sering ditemui di beberapa perusahaan. Krisis ini terjadi karena perusahaan memiliki masalah pada cashflow atau likuiditas jangka pendek yang dapat mengakibatkan pailit atau gulung tikar di masa depan.
- Krisis Public Relations
Krisis public relations dapat juga disebut sebagai krisis komunikasi. Krisis ini dapat terjadi ketika suatu perusahaan mendapatkan berita miring yang berimbas buruk pada perusahaan. Dalam hal ini, humas perusahaan harus mampu menyampaikan klarifikasi kepada publik melalui media atau press conference terhadap berita yang sudah tersebar.
- Krisis Strategi
Krisis strategi merupakan bentuk krisis yang krusial dalam perusahaan. Krisis ini terjadi ketika adanya perubahan lingkungan bisnis yang mengakibatkan aktivitas perusahaan menjadi terganggu. Maka dari itu, penting untuk perusahaan selalu memiliki back up plan ketika berhadapan dengan perubahan yang ada.
Maka dari itu, sebelum berhadapan dengan krisis, perusahaan harus selalu mempersiapkan dengan matang segala keputusan dan rencana perusahaan ke depannya. Perusahaan harus memikirkan skenario terburuk dan memikirkan rencana jangka panjang untuk melindungi perusahaan. Jika pencegahan krisis tak berhasil dicegah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengambil langkah, yakni:
- Melakukan peninjauan seobjektif mungkin terhadap krisis yang terjadi.
- Melakukan analisa terhadap krisis. Apakah krisis tersebut merupakan krisis jangka pendek atau jangka panjang?
- Memperhitungkan setiap kejadian yang terjadi pada saat krisis sehingga di masa mendatang dapat mengantisipasi krisis serupa dengan lebih baik.
- Berpusat pada penyelesaian masalah.
- Dapat melihat peluang untuk memperbaiki keadaan dengan lebih baik.
- Segera bertindak dengan tanggap untuk melindungi cash flow perusahaan.
Jika terdapat krisis keuangan pada perusahaan, berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan:
- Meningkatkan penjualan jangka pendek.
- Dapat menjaga atau bahkan meningkatkan laba perusahaan jika memungkinkan.
- Mengurangi pengeluaran perusahaan yang memungkinkan untuk dikurangi (biaya yang tidak diperlukan, menjual aset yang tidak strategis, mengurangi gaji karyawan, outsource sumber daya yang tidak dibutuhkan).
- Melakukan negoisasi terhadap utang atau pinjaman perusahaan.
Meskipun keadaan perusahaan sedang baik-baik saja dan tidak terkena masalah atau krisis apa pun, setiap perusahaan tetap harus melakukan perencanaan pra-krisis. Perencanaan pra-krisis sangat penting mengingat krisis bisa datang kapan saja dan tidak dapat diprediksi kehadirannya. Perencanaan ini dilakukan dengan cara memberikan gambaran mengenai krisis yang akan dihadapi dan seperti apa penyelesaiannya. Memang tidak semua krisis bisa direncanakan, namun dengan perhitungan dan strategi yang baik, kemungkinan terjadinya krisis dapat dikurangi. Perusahaan harus mempunyai strategi penanganan pra-krisis dengan baik karena jika suatu saat terjadi krisis, perusahaan sudah mempunyai action plan yang baik. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk menanggulangi krisis adalah:
- Peramalan Krisis (forecasting)
Seperti tulisan sebelumnya, peramalan krisis dilakukan untuk menanggulangi krisis yang akan terjadi di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi peluang dan ancaman di dunia bisnis.
- Pencegahan Krisis (prevention)
Langkan pencegahan krisis juga dilakukan pada tahap pra-krisis. Sebelum terjadinya krisis, perusahaan lebih baik segera melakukan pencegahan.
- Intervensi Krisis (intervention)
Intervensi adalah langkah terakhir untuk menanggulangi krisis. Langkah-langkah pengendalian terhadap kerusakan dapat dilakukan dengan cara identifikasi, isolasi, membatasi, menekan, dan pemulihan.
Dalam menghadapi krisis, tentu perusahaan memerlukan anggaran dana untuk membiayai program pemulihan krisis yang terjadi. Ada empat metode penentuan anggaran krisis, yaitu:
- Affordable method. Anggaran dana untuk penyelesaian krisis affordable method adalah dengan menetapkan besarnya dana sesuai dengan anggaran perusahaan.
- Percentage of sales method. Penetapan anggaran ini didasarkan pada persentase penjualan, entah dari penjualan maupun prediksi penjualan.
- Competitive parity method. Cara ini adalah menetapkan anggaran krisis yang mengacu pada jumlah dana yang dikeluarkan oleh para perusahaan pesaing.
- Objective and task method. Penetapan jumlah anggaran krisis ini didasarkan dengan melakukan langkah sistematis, mulai dari tujuan dan program apa yang harus dilakukan untuk memulihkan situasi perusahaan.
Krisis apapun dalam perusahaan, tak hanya melibatkan jajaran top management saja, namun juga melibatkan humas yang menjadi ‘wajah’ dan garda depan perusahaan untuk memulihkan situasi. Tak ayal, mengirim orang untuk menjadi ‘wajah’ perusahaan tidak semudah itu. Perlu adanya pemahaman terhadap teori dan praktik langsung di lapangan untuk dapat mengatasi krisis perusahaan terutama ketika berhadapa dengan media. Maka dari itu, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Universitas Ciputra Surabaya mampu menghasilkan calon praktisi humas melalui pembelajaran dan kurikulum yang diajarkan.