
Gula pada dasarnya adalah salah satu sumber karbohidrat yang menjadi sumber energi. Gula memiliki fungsi untuk merubah rasa makanan atau minuman menjadi manis.
Apa itu Gula Rafinasi?
Gula rafinasi adalah gula yang dihasilkan oleh ekstraksi dari gula bit atau gula tebu. Hampir semua makanan dan minuman industri mengandung gula jenis ini. Terdapat dua jenis gula rafinasi yang beredar saat ini, yaitu gula meja (sukrosa) dan sirup jagung tinggi fruktosa (high-fructose corn syrup/HFCS). Tak hanya menjadi pemanis tambahan, gula rafinasi juga dapat digunakan sebagai pengawet pada selai dan jelly.
Apa Perbedaan Gula Rafinasi dan Gula Biasa?
Gula biasa merupakan hasil olahan pertama dari tebu yang menghasilkan sukrosa. Setelah diolah lagi, gula ini akan menjadi gula rafinasi. Secara sederhana, pembuatan gula rafinasi dimulai dengan melembutkan kristal gula mentah dengan cara direndam ke dalam sirup terkonsentrasi untuk menghilangkan lapisan coklat tanpa membuat kristal gula larut. Kemudian kristal gula tersebut disaring dari residu yang tersisa dari proses sebelumnya, lalu kristal gula akan diubah menjadi gula pasir rafinasi. Gula rafinasi disebut juga sebagai kalori kosong yang artinya gula ini tidak mempunyai gizi atau zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh. Tubuh dapat mencerna gula rafinasi dengan sangat cepat, sehingga dapat membuat kadar insulin dan gula darah meningkat. Karena mencernanya cepat, tubuh jadi susah untuk kenyang dan gula ini banyak dihubungkan dengan penyebab obesitas. Jika berlebihan mengkonsumsi gula rafinasi, resiko yang dapat timbul diantaranya adalah:
1) Obesitas
- Makanan atau minuman yang mengandung gula rafinasi dapat membuat tubuh menjadi resisten terhadap hormon leptin. Hormon leptin adalah hormon yang berfungsi untuk mengirim sinyal kepada tubuh untuk mengetahui kapan tubuh harus makan dan harus berhenti.
2) Diabetes
- Mengkonsumsi gula rafinasi secara berlebihan dalam jangka waktu panjang juga akan membuat tubuh kita resisten terhadap insulin. Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengubah gula darah menjadi energi. Jika tubuh resisten terhadap insulin, gula darah tidak dapat diubah menjadi energi dan gula darah akan terus meningkat. Peningkatan gula darah tersebut akan memicu penyakit diabetes.
3) Penuaan Dini
- Dalam studi yang dipublikasikan di American Journal of Public Health, para peneliti menemukan bahwa mengkonsumsi gula rafinasi secara berlebihan akan mempercepat penuaan sel.
4) Penyakit Jantung
- Mengkonsumsi gula rafinasi secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kadar trigliserida tinggi. Hal tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.
5) Kanker
- Seperti yang sudah dijelaskan di poin kedua, resistensi insulin akibat gula darah terlalu tinggi juga dapat meningkatkan resiko kanker seperti kanker usus kecil, kanker esofagus, dan kanker pleura.
Berikut adalah pembahasan mengenai gula rafinasi dan dampaknya terhadap kesehatan tubuh. Semoga informasi ini bermanfaat.