Sumber: Dokumentasi Pribadi

 

Bagi sebagian orang, terlahir dengan berbagai kekurangan dan tidak memiliki privilese akan menjadi sulit untuk bisa sukses di masa depan. Sebagai manusia, tentu kita ingin melakukan semua hal yang kita inginkan bisa tercapai dengan baik dan sukses. Di dalam buku milik David J. Schawartz, kita diajarkan untuk bisa menjadi orang yang berpikir dan berjiwa besar. Secara keseluruhan buku ini memberikan petunjuk langkah-langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk dapat mencapai tujuan kita. 

Di bagian awal buku ini, kita diminta untuk selalu berpikir positif dan percaya bahwa jika kita percaya kita akan berhasil, maka kita akan benar-benar berhasil. Hal ini dikarenakan jika kita berpkiri bahwa kita tidak mampu untuk melakukan suatu hal, maka otak kita akan tidak akan berpikir solusi atau cara agar bagaimana kita melakukan suatu hal tersebut menjadi bisa dilakukan. Jadi, kita harus percaya terlebih dahulu kepada diri sendiri, lalu mulai pikirkan bahwa apa yang ingin kita lakukan kita bisa melakukannya. Jika suatu hal tersebut ternyata cukup sulit, maka pikirkan bahwa hal tersebut bisa kalian atasi dengan berhasil. Sugestikan diri sendiri bahwa kita bisa atau kita mampu lebih dari apa yang kita kira. 

Berpikir ragu, maka Anda akan gagal. Berpikir menang, maka Anda akan berhasil.

Ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kekuatan kepercayaan

  1. Berpikir sukses, jangan berpikir gagal!
  2. Ingatkan diri Anda secara konsisten bahwa diri Anda adalah orang yang lebih baik daripada yang Anda kira.
  3. Percaya besar. Selalu pikirkan tujuan dan rencana besar. 

Setelah mulai percaya dengan tujuan dan rencana kita, lalu dalam buku ini kita akan diajak untuk mulai berpikir besar di Bab IV. Untuk menjadi seorang pemikir besar, kita juga harus menghargai diri kita sendiri dan menghormati diri kita sendiri. Tentunya, kita juga harus dapat melakukan Analisis terhadap kelebihan dan kekurangan diri kita. Dengan mengenali apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan kita, selanjutnya kita akan mampu untuk memperbaikinya secara konsisten sehingga bisa menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. 

Kita dapat melakukan latihan seperti ini untuk melakukan analisis terhadap kekurangan dan kelebihan kita: 

  1. Tentukan lima aset atau lima kelebihan yang ada di dalam diri.
  2. Di bawah setiap aset atau kelebihan, tuliskan orang yang mempunyai pencapaian yang besar namun tidak mempunyai aset/kelebihan yang kamu miliki.

Misalnya, lima aset atau kelebihan dalam diri:

  1. Bisa bermain gitar dengan baik
  2. Menang perlombaan catur tingkat provinsi 
  3. Punya sepeda motor keluaran 2019 
  4. Juara kelas 3 tahun berturut-turut 
  5. Menjadi model brand sepatu terkenal 

Lalu, tuliskan orang dengan pencapaian besar namun orang tersebut tidak mempunyai aset atau kelebihan seperti dirimu.

  1. Bisa bermain gitar dengan baik; Alia punya suara bagus, tapi tidak bisa bermain gitar.
  2. Menang perlombaan catur tingkat provinsi; Ardi juara bulutangkis tingkat kabupaten.
  3. Punya sepeda motor keluaran 2019; Helen punya sepeda motor keluaran 2000
  4. Juara kelas 3 tahun berturut-turut; Rima pandai matematika, namun punya ranking di bawah.
  5. Menjadi model brand sepatu terkenal; Ali menjadi selebgram namun hasil endorse-nya tidak sebanyak diriku.

Contoh di atas hanya merupakan list untuk kita belajar menghargai diri sendiri. Tentunya, dengan list ini kita tidak boleh merasa lebih baik atas segalanya, namun melakukan list seperti ini membuat kita dapat menganalisis keberhasilan orang lain seperti apa dan kita dapat mempelajarinya. Dengan percaya diri, kita akan selalu berusaha untuk selalu memaksimalkan apa yang kita lakukan sehingga resiko untuk menjadi gagal semakin mengecil. 

Selain dari diri sendiri, dalam buku ini kita juga diajarkan untuk dapat menilai lingkungan sekitar. Hal ini dikarenakan, kemajuan seseorang tidak akan akan maju tanpa orang disekitarnya dan pentingnya orang di sekitar kita. Tak hanya melihat perspektif diri kita dari kacamata sendiri, tentu kita juga membutuhkan pendapat orang lain untuk membantu memberikan pendapat atas hal yang telah kita lakukan. Tentu kita juga perlu memilah mana hal yang baik dan buruk. Maka pastikan juga bahwa orang di sekitarmu adalah orang-orang ‘berjiwa besar’ lainnya. 

Berpikir dan berjiwa besar tidak hanya sesuatu yang dilakukan hanya di pikiran, namun juga harus dibiasakan mulai dari tindakan-tindakan kecil. Jika hanya kepercayaan dan pemikiran di otak tanpa ada aksi yang nyata, maka tujuan kita akan berakhir sia-sia. Jadi coba untuk mulai melakukan aksi nyata untuk mencapai keberhasilan yang kita inginkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed