Pengertian Media Monitoring

Media Monitoring merupakan kegiatan melakukan proses pencarian dan analisis informasi yang tersedia di media cetak atau digital dengan memanfaatkan kata kunci tertentu untuk topik yang ingin diteliti.
Alat Media Monitoring
- Hootsuite: sebuah platform sosial media manajemen yang dibikin Ryan Holmes pada 2008
- Sprout Social: ditemukan oleh Justyn Howard (April 2010)
- Brandwatch Consumer Research: ditemukan oleh Giles Palmer (2007)
- Keyhole: ditemukan oleh John Hanke (2001)
- Awario: ditemukan oleh Heart2Save Ltd. di Kuopio, Finland (2015)
- Digimind Social: ditemukan pada tahun 1998
Gunanya dari alat-alat media monitoring ini untuk memungkinkan Anda melacak topik di seluruh keluaran media cetak, online, dan siaran. Dalam Ilmu Komunikasi dan Public Relations pada umumnya penting untuk mengukur keberhasilan kampanye, menangani krisis dengan cepat, dan mendengarkan publisitas negatif.
Bentuk Media Monitoring
- Media clipping adalah mencatat dan mengumpulkan dokumen yang berisi tulisan-tulisan, naskah berita, serta iklan yang diterbitkan dalam bentuk media. Bisa berupa teks ataupun video. Bentuk ini menjadi cara untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan perbandingan yang baik.
- Media tracking digunakan untuk menelusuri jejak opini publik atas peristiwa atau topik tertentu di media. Penelusuran opini ini berdasarkan opini-opini yang telah didapatkan pada saat pengumpulan data .
- Content media analysis atau analisis konten media adalah metode untuk menganalisis suatu teks berita. Pendekatan metode ini adalah kuantitatif, di mana teks diinterpretasikan dalam unit analisis kuantitatif. Analisis digunakan untuk mengetahui secara rinci inti dan isi yang ada dalam berita.
Tiga poin di atas membedakan lembaga humas (PR agency) sebagai strategi humas (PR strategy) dalam melakukan media monitoring. Pada tahap analisis ini tujuannya untuk memperoleh pemahaman yang utuh tentang struktur makna sebuah teks. Metode ini digunakan untuk analisis teks media.
Manfaat Media Monitoring
Yang artinya proses kerja media monitoring dilakukan dengan mendengar, membaca dan melihat (pemantauan), dan menganalisis topik topik yang terkait di media massa. Pemantauan lingkungan juga dapat dilakukan dengan mencari kata kunci untuk melacak dan mencatat informasi yang akurat. Penyusun laporan tidak boleh sembarangan karena nantinya akan mempengaruhi kinerja penjualan perusahaan yang menggunakan data yang telah disediakan oleh penyusun laporan. Inti dari manfaat media monitoring adalah mengurangi eskalasi masalah/krisis yang ada di perusahaan.
Cara Kerja Media Monitoring
- Memahami pembagian penulisan laporan
Pemahaman mengenai distribusi laporan media monitoring, seperti media clipping, di mana laporan ditulis dalam bentuk teks (artikel, skrip, berita) dan media tracking. Di sini, arti dari media tracking adalah pemantauan dan analisis opini publik serta analisis konten media (content analysis), yang mencakup topik-topik yang dikembangkan di media massa saat itu.
- Mengetahui cara kerja media monitoring
Media monitoring tidak hanya memonitor, melainkan juga melacak konten-konten yang sedang trending. Selain itu, kontennya tidak hanya online tetapi juga offline, sehingga penyusun laporan harus terlebih dahulu memahami cara kerjanya. Hal ini memudahkan penyusun laporan untuk menyiapkan laporan dan, tentu saja, untuk meminimalkan kesalahan.
- Memahami skema penulisan laporan yang baik
Penyusun harus ada rencana atau aturan untuk penyusunan laporan yang harus diikuti dalam penulisan laporan yang nantinya digunakan untuk media monitoring. Oleh karena itu, penyusun tidak boleh asal-asalan dalam penyusunannya sehingga nantinya hasilnya akan lebih teratur dan terstruktur.
- Melakukan Pengamatan Secara Utuh
Di dalam setiap laporan, pasti ada kata kunci yang disebut “klip”. Klip tersebut nantinya dikirimkan baik secara fisik melalui pos atau sebagai file digital melalui email. Mereka juga dapat dikirimkan melalui RSS feed atau saluran FTP.
Singkatnya, media monitoring memberikan pandangan mengenai isu atau situasi yang sedang diperbincangkan oleh pengguna media sosial dan berita-berita yang diterbitkan dari berbagai sumber media daring.
Pentingnya Media Monitoring bagi PR

Media monitoring adalah proses untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi konten media (seperti berita, artikel, sosial media, dan sebagainya) yang mencakup perusahaan, produk, atau merek tertentu. Hal ini penting bagi Public Relations (PR) karena memungkinkan perusahaan untuk mengetahui apa yang sedang dikatakan tentang mereka di dunia nyata dan di dunia maya, serta membuat keputusan yang tepat dalam menanggapi perkembangan tersebut.
Media monitoring dapat membantu PR dalam beberapa hal:
- Pengendalian diri: media monitoring memungkinkan perusahaan untuk mengetahui apa yang sedang dikatakan tentang mereka, sehingga mereka dapat mengambil tindakan jika ada konten yang mengandung informasi yang salah atau menyesatkan.
- Identifikasi peluang: media monitoring dapat membantu PR dalam menemukan peluang untuk mempromosikan perusahaan, produk, atau merek. Ini dapat berupa kesempatan untuk memberikan komentar atau wawancara, atau untuk mengambil bagian dalam acara yang terkait dengan perusahaan.
- Pemantauan kompetitor: media monitoring juga dapat digunakan untuk memantau apa yang sedang dilakukan oleh kompetitor, sehingga perusahaan dapat merespon dengan cepat dan tepat.
- Menentukan efektivitas kampanye PR: media monitoring juga memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi efektivitas kampanye PR mereka. Ini dapat dilakukan dengan menganalisis seberapa sering perusahaan disebutkan dalam konten media dan seberapa positif atau negatif konten tersebut.
Overall, media monitoring bisa menjadi alat yang sangat berguna bagi PR dalam mengelola reputasi perusahaan dan mengambil tindakan yang tepat untuk mempromosikan perusahaan, produk, atau merek.
Manfaat Penggunaan dari Media Monitoring bagi PR

- Mengelola Reputasi/Citra Suatu Brand
Media monitoring memungkinkan PR untuk memantau apa yang sedang dikatakan tentang mereka dan mengambil tindakan jika ada konten yang mengandung informasi yang salah atau menyesatkan. Media monitoring dapat membantu PR dalam mengelola reputasi brand dengan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan menjaga citra brand tetap positif.
- Memahami Audiens/Target Market
Media monitoring bisa menolong PR dalam industri buat memperoleh data menimpa apa kebutuhan sasaran market, bagaimana sikap mereka, serta sumber data mana yang mereka percayai. Dengan mengenali bermacam data dari audiens, suatu industri bisa memastikan langkah berikutnya serta strategi industri yang pas. Contoh sederhananya, kala suatu industri industri santapan menghasilkan produk terbarunya ialah mie praktis. PR hendak terlebih dulu melaksanakan studi media monitoring buat mencari ketahui mie praktis semacam apa yang diidamkan serta disukai market, baik dari rasa, harga ataupun pengemasannya. Tidak hanya itu, PR pula dapat melacak siapa saja pesaing yang menghasilkan produk yang sama dengan perusahaannya.
- Menganalisis Kompetitor
Dalam perihal ini, media monitoring menolong sesuatu brand buat mengenali apa yang lagi dicoba kompetitor. Triknya dengan mencari kata kunci dan kampanye kompetitor di sistem media monitoring. Setelah itu, PR bisa menarik kesimpulan menimpa perihal apa yang lagi dicoba kompetitor dan membandingkannya dengan aspek bisnis industri dengan bisnis kompetitor. Dengan perihal ini, PR pula dapat menganalisis kelebihan serta kekurangan bisnis kompetitor.
- Memprediksi Tren Terkini
Banyaknya konten berbentuk opini publik yang tersebar di media online spesialnya media sosial dapat digeneralisasi buat memastikan atensi, hobi sampai kebutuhan hendak sesuatu produk serta jasa. Cuitan serta narasi yang lain bisa dipetakan pada isu-isu strategis yang setelah itu dapat dibaca selaku insight. Tren terbaru pada alat-alat media monitoring dapat pula dilihat lewat analisis trending hashtag maupun analisis trending keyword. Trending hashtag serta keyword ini dapat merefleksikan kepopuleran dari sesuatu perihal ataupun sesuatu campaign yang dibawakan sesuatu brand ataupun lembaga.