Batik Bontang Motif Khas Suku Dayak Siap Bersaing dengan Brand Asing, Cocok untuk Wanita Karier. suryamalang.tribunnews.com. 4 Juli 2021. FPD

https://suryamalang.tribunnews.com/2021/07/04/batik-bontang-motif-khas-suku-dayak-siap-bersaing-dengan-brand-asing-cocok-untuk-wanita-karier

SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Berawal dari permasalahan trend fashion saat ini yang mulai dikuasai oleh budaya asing, membuat masyarakat lebih memilih produk impor dibanding dengan produk lokal.

Selain itu, kurangnya promosi terhadap produk lokal khususnya batik, membuat para perajin produk lokal terutama kerajinan membatik ini kalah bersaing dengan produk impor.

Mahasiswi Fashion Product Design And Business, Elvira Angelica Manik menciptakan produk busana batik wanita berbasis term tailored suit yang dibranding dengan nama ‘Nauli’.

Busana ini sengaja didesain khusus bagi para wanita karier dalam kegiatan sehari-hari yang lebih formal meski dengan menggunakan produk lokal.

Elvira menggunakan Batik Bontang dalam rancangan koleksi Ready to Wear Deluxe yang berjudul “Reform Awaken” memiliki arti pembaharuan membangun.

Pemilihan Batik Bontang menjadi bentuk wujud kepedulian terhadap karya lokal perajin khususnya ragam hias membatik.

“Konsep busana ini menggunakan pewarna alam dan dikombinasikan dengan warna edgy dan cutting-an yang tegas untuk menciptakan busana kerja yang lebih fashionable, smart dan modern,” ujar Elvira kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (4/7/2021).

“Koleksi busana ini, dapat menjadi jawaban solusi kebutuhan dalam berbusana kerja batik yang dapat mendukung aktivitas wanita profesional dalam kegiatannya sehari-hari,” imbuhnya.

Sementara untuk sumber inspirasi motif batik, Elvira mengaku motif batik itu berasal dari Sungai Belanda yang merupakan salah satu destinasi lokasi wisata di Kota Bontang.

“Terdiri dari maskot kota Bontang yaitu Burung Kuntul Perak, Mangrove, sungai dan perahu, serta Talawang yang merupakan senjata khas Suku Dayak,” terangnya.

“Dinamakan Sungai Belanda yang konon merupakan tempat persembunyian warga lokal Bontang untuk menghindari dari agresi militer Belanda dijaman penjajahan,” tambahnya.

Melalui karya busananya ini, Elvira berharap dapat memperkenalkan Batik Bontang kepada masyarakat secara luas. (Zainal Arif)

Artikel lain