Empat Jurus Menjadi Penulis Ilmiah Handal

Perpustakaan Universitas Ciputra kembali menghadirkan iTalk (Innovation Talk) yang bertemakan “Academic Writing: How to Start” yang diselenggarakan pada Senin (19/10) lalu. Para peserta yang terdiri dari kalangan mahasiswa, dosen, peneliti dan pustakawan diajak untuk belajar bagaimana menyusun dan menulis karya ilmiah. Kegiatan yang dimulai Pkl 09.00 – 11.00 WIB ini diharapkan memberikan wawasan yang dapat diterapkan dalam menyusun dan menulis karya ilmiah serta mengatasi permasalahan atau hambatan yang akan dihadapi ketika menulis. iTalk yang diadakan secara online melalui zoom meeting ini  dihadiri oleh sekitar 130 peserta dan dimoderatori oleh Bu Essy Marischa Nadia, S.E. (Staff perpustakaan Universitas Ciputra (Pustakawan)) dan mengundang Pak Jony Eko Yulianto, S.Psi., MA. (Dosen psikologi UC, peneliti dan mahasiswa doctoral di Universitas Massey, Selandia Baru) selaku narasumber.

 

Dalam pemaaparannya Pak Jony menjelaskan bahwa bagian tersulit dalam menulis karya ilmiah adalah memulainya. Hal ini bisa disebabkan karena pengalaman penulis dan tingkat pemahaman terhadap isu-isu yang berkaitan dengan karya ilmiah tersebut.

Kegiatan ini terdiri dari empat agenda. Yang pertama merumuskan premis dalam tulisan ilmiah. Premis adalah pernyataan kunci yang menjadi dasar penyusunan seluruh argumentasi yang perlu dirumuskan sejak awal sebelum menulis. Premis yang baik memberikan inspirasi baru dari gagasan lama yang sudah dibahas sebelumnya atau dipercayai masyarakat pada umumnya.

Agenda kedua yaitu mencari literatur yang presisi dan relevan. “Dalam mencari literatur kita perlu memilih, membaca dan menguasai terlebih dahulu satu atau dua literatur kunci yang relevan dengan penelitian kita. Selanjutnya kita dapat memperhatikan daftar pustaka dan membaca rujukan yang digunakan dalam menyusun argument utama dalam literatur.” Ujar Pak Jony.

Agenda ketiga yaitu memposisikan tulisan dalam dialog dengan literatur global. Topik penelitian kita sebagian besar pasti sudah pernah diteliti oleh orang lain di dunia. Dalam penjelasan Pak Jony, sebuah tulisan ilmiah harus menunjukkan sejauh mana penelitian sebelumnya berkembang dan menunjukkan bagian mana yang belum terjawab. Dalam hal ini, kita perlu melakukan kebaharuan yaitu memposisikan tulisan kita sebagai jawaban bagian yang belum terjawab itu.

Agenda keempat yaitu membangun habitus dan manajemen aktivitas menulis. Dalam menulis kita perlu mengenal dengan baik waktu kita. Kita tidak perlu harus meluangkan waktu non-stop dalam menulis, kita perlu membagi waktu menjadi beberapa bagian dan berusaha agar terbebas dari gangguan apapun yang dapat merusak konsentrasi. Menurut Pak Jony, dalam menulis terdapat beberapa tips manajemen yaitu kita perlu membaca sebelum menulis, selalu berlatih, menyelesaikan tulisan sebelum batas waktu agar dapat dikoreksi terlebih dahulu, menggunakan referensi dan mencari pembimbing atau teman belajar jika menemukan hambatan. Selain tips manajemen, ada pula tips editing yaitu kita perlu menulis sambil membaca tulisan kita satu persatu agar bisa melihat dengan baik kata demi kata untuk menghindari kesalahan, selain itu kita perlu mengetahui siapa yang nantinya akan membaca tulisan kita agar membantu kita dalam mengatur penggunaan kalimat.

Kesimpulan dari iTalk ini adalah bagaimana cara kita untuk memulai dan menulis sebuah karya ilmiah yang baik dan juga menghadapi hambatan yang pada umumnya akan timbul ketika menulis. Menulis sebuah karya ilmiah tidaklah sulit, asalkan kita selalu memperhatikan pedoman-pedoman yang ada dan memperbanyak literasi untuk menguasai tulisan yang kita buat.

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *